Gubernur Banten: Belajar Tatap Muka Bisa Ditunda, Ini Alasannya

10 Desember 2020, 20:24 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim /Kabar Banten

KABAR BANTEN- Gubernur Banten Wahidin Halim mempertimbangkan penundaan belajar tatap muka untuk SMA/SMK dan SKh di bawah kewenangan Pemprov Banten.

Penundaan belajar tatap muka berpeluang dilakukan, kata Gubernur Banten, jika kasus Covid-19 di Provinsi Banten menunjukan kecenderungan terus meningkat.

“(Belajar tatap muka) bisa saja ditunda, bisa saja,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim ditemui usai rapat pimpinan di Gedung Negara Banten, Kota Serang, Kamis (10/12/2020).

Saat kasus Covid-19 di Banten masih menunjukan kecenderungan adanya peningkatan. Pihaknya akan melakukan kajian atas kondisi saat ini menentukan keberlanjutan rencana pembejalaran tatap muka.

Baca Juga : Ratusan SD dan SMP di Kota Serang Ramai-ramai Daftar Belajar Tatap Muka

“Bagaimana kita antisipasi kedepan, karena ternyata Desember angka belum turun-turun,” ucapnya.

Mantan Wali Kota Tangerang ini tidak belajar tatap muka akan memperparah kasus Covid-19.

“Kemarin pembukaan sekolah di Jawa Tengah sekarang kan dianu (tutup) lagi, karena tatap muka berpengaruh,” ucapnya.

Menurutnya, rencana belajar tatap muka bisa ditunda jika kasus Covid-19 di Banten terus mengalami peningkatan.

“Kita akan pertimbangkan kembali, akan kita tinjau, kita enggak mau mencelakakan anak-anak kita, jangan sampai menimbulkan resiko bagi anak anak kita. Bagi mereka seneng, anak-anak tatap muka. Tapi kita sebagai pengambil kebijakan berbagai mempertimbangkan aspek,” ucapnya.

Baca Juga : Komite III DPD RI Pantau Kesiapan Pelaksanaan Belajar Tatap Muka di Daerah

Saat ini kasus Covid-19 di Banten terus meningkat. Fasilitas kamar perawatan pasien Covid-19 di RSUD Banten sudah terisi kurang lebih mencapai 90 persen.  

“Kita lagi bahas bareng apakah kita perlu penambahan kamar-kamar,  ini akan segera kita rapatkan kembali. Tapi sekarang masih tertangani, masih tertampung,” ucapnya.

Terkait vaksin Covid-19, ia mengatakan, jatah untuk Banten belum diterima. Karena vaksin itu juga baru tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Vaksin masih berada di Bio Farma. “Vaksinasi belum turun,” katanya.

Dari target awal Banten mendapatkan kuota sasaran sebanyak 8 juta, jumlah yang tersedia saat ini baru mencapai 4 juta.

“Sekarang yang tersedia 4 koma sekian juta, kuotanya dari  nasional. Kita empat juta, baru,” ucapnya.

Baca Juga : Diwacanakan Digelar Januari 2021, Dindikbud Banten Rancang Skema Belajar Tatap Muka di Sekolah

Pihaknya belum menentukan jumlah kuota sasaran vaksinasi masing-masing kabupaten/kota. Pihaknya akan membagi kuota beradasarkan proforsionalitas.

“Kita lihat proposalnya. Kalau 4 juta daerah mana yang diprioritaskan. Saya belum tahu percis karena (vaksin) baru datang (di Indonesia),” ucapnya.

Kepala Dindikbud Banten Tabrani mengatakan, pihaknya telah mempersiapakan pelaksanaan tes Covid-19 di sejumlah sekolah kewenangan Pemprov Banten.

Baca Juga : Belajar Tatap Muka di Kota Serang, Kadindikbud: Tinggal Jalan

Hasil tes dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan belajar tatap muka. "Sedang dimohon ke Dinkes untuk sample swab di beberapa  sekolah," katanya.

Pihaknya belum menentukan jumlah sekolah kewenangan pemprov yang akan dijadikan sampel tes swab. Jumlah itu akan ditentukan oleh Dinkes Banten.

Dia juga tak mengungkap sekolah dimana saja yang akan dijadikan sampel. "Dinkes masih melakukan persiapan," ucapnya. (H-51)***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler