Mitos Kupu-kupu Masuk Rumah, Menurut Primbon Jawa dan Pandangan Islam

23 Oktober 2021, 21:07 WIB
Ilustrasi kupu-kupu masuk rumah yang memiliki beberapa mitos menurut primbon Jawa, namun ternyata begini dalam pandangan Islam. /Pixabay

KABAR BANTEN - Inilah mitos kupu-kupu masuk rumah menurut primbon Jawa dan pandangan Islam yang penting untuk diketahui.

Jika dalam primbon Jawa bisa menjadi pertanda yang akan terjadi, tapi ini mitos kupu-kupu masuk rumah menurut Islam.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com, berikut mitos kupu-kupu masuk rumah berdasarkan primbon Jawa dan menurut Islam.

Baca Juga: Mitos Kupu-kupu Hitam atau Coklat, Hinggap di Pintu hingga Masuk Kamar, Benarkah Pertanda Bakal Terjadi Ini?

Menurut primbon Jawa

Dari mitos kupu-kupu masuk rumah yang tersebar di masyarakat, di antaranya terdapat tiga pertanda.

1. Pertanda tamu jauh mau datang ke rumah

2. Pertanda mendapatkan rezeki

3. Pertanda salah satu anggota keluarga akan tertimpa musibah

Jika yang datang ke rumah itu kupu-kupu masuk rumah berwarna putih, maka dia akan kedatangan tamu dari jauh atau mendapatkan rezeki.

Namun jika kupu-kupu masuk rumah berwarna hitam, maka pertanda bahwa dari anggota keluarga akan tertimpa musibah.

Itulah mitos kupu-kupu masuk rumah berdasarkan primbon Jawa.

Bisa jadi mitos yang turun-temurun dari nenek moyang dan entah dari mana asalnya.

Namun dalam Isla,  bukan hanya tidak ada dalil dari Alquran.

Akan tetapi, juga tak ada hadist Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menerangkan tentang ini. 

Dalam Islam keyakinan seperti ini ada 2 macam yakni disebut Khurafat atau atau Tathayyur.

1. Khurafat

Khurafat adalah berita bohong atau mitos, di mana seseorang berkeyakinan bahwa makhluk Allah bisa mendatangkan manfaat dan mudorot bagi dirinya.

Padahal, yang bisa mendatangkan manfaat dan mudorot hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, karena Dialah yang Berkuasa atas segala sesuatu.

Allah berfirman :

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah.Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan.Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.(QS. Al-A’raf : 188).

2. Tathayyur

 Tathayyur atau merasa sial tidak terbatas hanya pada terbangnya burung saja, tetapi pada nama-nama, bilangan, angka, orang-orang cacat dan sejenisnya

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ “Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: ‘Ini disebabkan (usaha) kami.’ Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al-A’raaf: 131).

Baca Juga: Mitos tentang Burung, Kupu-kupu, Ayam, dan Kucing, di Antaranya Pertanda Datangnya Wabah hingga Duka

Itulah mitos kupu - kupu masuk rumah berdasarkan primbon Jawa dan menurut Islam. Semoga bermanfaat.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler