Kerokan atau Dikerok Saat Masuk Angin, Ada Manfaat dan Resikonya, Tapi Orang Bergejala Ini Jangan Coba-coba

30 November 2021, 11:54 WIB
Ilustrasi bekas kerokan atau dikerok saat masuk angin, yang ternyata memiliki mmanfaat sekaligus rsiko kesehatan. /Tangkap layar Youtube SKWAD Health

KABAR BANTEN-Kebiasaan kerokan atau dikerok saat masuk angin menjadi terapi alternatif tradisional yang ternyata memiliki manfaat dan juga resiko dari sisi medis.

Dengan menggunakan alat khusus atau koin, kerokan atau dikerok saat masuk angin memiliki manfaat sekaligus resiko secara medis.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut manfaat dan resiko kerokan atau dikerok saat masuk angin.

Baca Juga: Obat Masuk Angin Paling Ampuh, Bukan Dikerok atau Kerokan, Ramuan Herbal Tanpa Efek Samping

Manfaat Kerokan Secara Medis

1. Meredakan sakit kepala dan migrain

Jika Anda mengalami sakit kepala atau migrain yang tidak kunjung sembuh dengan obat-obatan biasa, kerokan mungkin dapat menjadi salah satu alternatif untuk meredakannya. Kerokan diduga dapat melancarkan aliran darah dalam tubuh, sehingga membantu meringankan sakit kepala.

2. Meringankan nyeri leher

Kerokan juga dapat mengurangi keluhan nyeri leher yang sudah berlangsung lama (kronis). Suatu penelitian menunjukkan bahwa terapi kerokan dapat meringankan nyeri di leher, meskipun efek ini berlangsung cukup singkat.

3. Mengurangi pembengkakan payudara

Payudara yang membengkak dan nyeri sering dialami oleh ibu menyusui karena produksi susu yang meningkat. Keluhan ini tentunya dapat menyulitkan proses menyusui.

Satu penelitian berskala kecil menunjukkan bahwa gua sha atau kerokan dapat mengurangi pembengkakan payudara pada ibu yang baru melahirkan, sehingga menyusui jadi lebih mudah.

4. Mengurangi nyeri punggung bawah

Terapi kerokan dapat mengurangi nyeri punggung bawah kronis. Menurut suatu penelitian, kerokan bermanfaat untuk mengurangi keparahan nyeri punggung bawah serta memudahkan penderitanya untuk kembali beraktivitas.

Namun, efektivitas dan keamanan terapi kerokan ini belum diketahui pada nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh cedera, saraf terjepit, kelainan bentuk tulang belakang, penyempitan tulang belakang, penyakit rematik, dan tumor atau kanker.

5. Mengatasi sindrom perimenopause

Periode perimenopause adalah waktu sebelum terjadinya menopause. Selama periode ini, perubahan kadar hormon estrogen dalam darah dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti:

  • Mudah berkeringat dan wajah menjadi merah (hot flashes)
  • Menstruasi tidak teratur
  • Nyeri otot dan tulang
  • Mudah lelah
  • Susah tidur
  • Vagina kering
  • Sering merasa cemas

Beberapa penelitian membuktikan bahwa kerokan yang dipadukan dengan pengobatan konvensional lebih ampuh dalam mengatasi sindrom perimenopause dibandingkan terapi konvensional saja.

Resiko kerokan atau dikerok secara medis

Namun di balik manfaat kerokan atau dikerok saat masuk angin, berikut resiko yang juga jangan dilakukan pada orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti:

  • Gangguan pembekuan darah
  • Diabetes
  • Daya tahan tubuh yang lemah
  • Sedang mengonsumsi obat pengencer darah

Kerokan dilakukan dengan menggosokkan koin atau alat pengerok khusus dengan tepi tumpul, ke permukaan kulit yang sebelumnya telah diolesi minyak pijat.

Baca Juga: Oplos Miras dengan Obat Masuk Angin, Dua Pemuda di Teluknaga Tewas

Gesekan koin dan alat-alat tersebut sebenarnya melukai atau memecahkan pembuluh darah yang berada di bawah kulit. Proses ini memunculkan garis-garis kemerahan yang secara medis disebut petechiae atau ekimosis.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler