KABAR BANTEN-Banten dikepung bencana dari permukaan dan perut bumi, berupa erupsi Gunung Anak Krakatau dan gempabumi yang berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak.
Peristiwa erupsi Gunung Anak Krakatau dan gempabumi Bayah yang melanda Banten, terjadi dalam waktu berdekatan, pada Jumat, 4 Februari 2022.
Hanya berselang sekitar 3 menit, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pukul pukul 17.07 WIB dan gempabumi Bayah berkekuatan 5.5 magnitudo terjadi pukul 17.10 WIB.
Dalam kejadiannya, bencana dari perut bumi berupa semburan abu vulkanik dari letusan Gunung Anak Krakatau, mencapai 600 meter dari puncaknya.
Baca Juga: Guncangannya hingga Sejauh 178 Kilometer, Gempa Banten Berpusat di Bayah, Terasa hingga Jakarta
Badan Geologi mencatat tinggi kolom abu letusan Gunung Anak Krakatau mencapai 757 meter, jika diukur dari atas permukaan laut.
Namun tak lama berselang, Banten kembali diguncang bencana yang dari permukaan bumi berupa gempabumi berkekuatan magnitudo 5.5.
Gempabumi Banten itu berada di kedalaman 10 km yang berpusat di laut 71 km barat daya Bayah, Kabupaten Lebak.
BMKG menyampaikan, gempa bumi tersebut dirasakan (Skala MMI) di wilayah Pelabuhan Ratu, Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan dan Ciptagelar.
Kemudian, Wanasalam, Sukabumi, Rangkasbitung, Cireunghas, Cikeusik, Sawarna, Pengalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Parung Panjang.
Meski gempabumi tersebut tidak berpotensi tsunami, namun BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan.
Koordinator Bidang Mitgasi dan Gempabumi BMKG, Daryono, menegaskan dua peristiwa tersebut tak ada kaitannya.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Jeda 4 Menit Banten Gempa Bumi, Berkaitankah? Ini Kata Pengamat
"Gempabumi selatan Banten magnitudo 5,2 petang tadi murni gempa tektonik, yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda," tulisnya di akun Twitter @DaryonoBMKG.***