Ustadz Adi Hidayat Pilih Puasa Arafah dan Lebaran Idul Adha Berbeda, Begini Penjelasannya

8 Juli 2022, 15:22 WIB
Ustadz Adi Hidayat saat mengumumkan waktu puasa sunnah arafah dan Idul Adha 1443 H. /Tangkapan layar/Instagram @adihidayatofficial

KABAR BANTEN - Pada 2022, terdapat perbedaan waktu puasa sunnah Arafah dan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, termasuk Ustadz Adi Hidayat.

Ya, kita mungkin langsung bertanya, kok bisa? kira-kira mengapa Ustadz Adi Hidayat memilih puasa sunnah arafah dan Hari Raya Idul Adha berbeda dengan pemerintah? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Sebelumnya, Ustadz Adi Hidayat mengumumkan dirinya memilih untuk merayakan Sunnah Arafah hari ini dan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada 10 Dzulhijjah atau Sabtu, 9 Juli 2022.

Baca Juga: Niat Shalat Idul Adha, Jumlah Rakaat, Hukum hingga Tata Cara Mengerjakannya

Hal tersebut resmi diumumkan Ustadz Adi Hidayat lewat sebuah cuplikan video, dalam akun Instagram pribadinya, @adihidayatofficial.

Dengan judul "Pilihan UAH (Ustadz Adi Hidayat) dalam penetapan 10 Dzulhijjah 1443 H" cuplikan video tersebut menjelaskan alasan Dai kondang tersohor ini.

"Bismillah..kami sendiri memilih: Jumat, 8 Juli 2022 puasa arafah. Sabtu, 9 Juli 2022 shalat Idul Adha lalu menyembelih qurban," tulis Ustadz Adi Hidayat dalam keterangan resmi.

Sedangkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.

Berikut ulasan penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Dilansir Kabar Banten dari YouTube Surau Kita, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pilihannya untuk puasa sunnah arafah hari ini dan merayakan kanal Idul Adha 1433 Hijriah pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa ada riwayat yang sudah tidak perlu diperdebatkan penetapannya pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Baca Juga: Perbedaan Idul Adha Ustadz Adi Hidayat dan Pemerintah, Buya Yahya Simpulkan Siapa Sebenarnya yang Salah

Nabi SAW pernah ditanya tentang puasa di hari Arafah, hari Arafah itu tanggal berapa? Sembilan. Ingat ya agak keliru, sebagian orang mengatakan shoum arafah, kalau cuma disebutkan, Nabi mengatakan syiam arofah puasa arafah,” katanya.

"Arafah menunjuk pada momentumnya, ya momentum orang wukuf, jadi kalau bahasanya puasa arafah, maka enggak ada seni," ujar Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Menurut UAH, jika berpatokan pada momentum wukuf, maka umat muslim di seluruh dunia harus melaksanakan puasa bersama dengan orang yang wukuf. Jika menggunakan kata 'Yaum' (menunjuk pada waktu), artinya bukan ikut momentum wukuf tapi mengikuti waktunya.

"Maksudnya apa? Hadits ini ingin menegaskan, bahwa puasa ini dilakukan, bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti," ucapnya.

"Waktu orang wukuf tanggal berapa, delapan apa sembilan? Jadi waktu orang wukuf di tanggal sembilan Dzulhijjah," tambah pria kelahiran Kabupaten Pandeglang, Banten.

Artinya, lanjut Ustadz Adi Hidayat, jikalau di satu tempat atau satu negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf di Arab Saudi, maka sudah harus menunaikan puasanya.

“Jadi jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya, jelas ya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

demikian, Ustadz Adi Hidayat mengharapkan umat Islam untuk tidak ramai dalam menetapkan pilihan puasa sunnah arafah dan Hari Raya Idul Adha 1443 H yang berbeda.

"Jadi nanti kalau pemerintah menetapkan waktu, misal bersamaan Alhamdulillah, kalau tidak ikuti waktu kita," tuturnya.

Itulah penjelasan mengenai alasan Ustadz Adi Hidayat memilih puasa sunnah arafah hari ini dan Hari Raya Idul Adha 1443 H pada Sabtu, 9 Juli 2022.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @adihidayatofficial youtube surau kita

Tags

Terkini

Terpopuler