Cerita Vihara Avalokitesvara Selamatkan Umat dari Letusan Gunung Krakatau 1883

KABAR BANTEN – Sebagaimana banyak terjadi pada rumah ibadah yang didapati masih berdiri kokoh dari bencana yang melanda daerah sekitarnya, maka Vihara Avalokitesvara Banten juga mempunyai cerita yang sama.

Keajaiban Vihara Avalokitesvara itu bahkan terjadi pada saat bencana besar yang dampaknya terasa sampai ke daratan eropa, yaitu peristiwa meletuskan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Mengenai keajaiban ini sebetulnya pengunjung Vihara Avalokitesvara yang terletak di Kelurahan Kasemen, Kota Serang, bisa mendapatinya pada ukiran yang terletak di samping Vihara.

Ukiran ini juga menceritakan bagaimana Vihara Avalokitesvara digunakan sebagai tempat berlindung saat terjadi tsunami beserta letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Baca Juga: Asal Usul Nama Vihara Avalokitesvara Banten, Lengkap dengan Sejarah Berdirinya, Awalnya di Dekat Masjid Agung

Dikutip dari skripsi S1 mahasiswa UIN SMH Banten, Anggun Anggraeni, berjudul Simbol – Simbol di Vihara (Studi di Vihara Avalokitesvara Banten Lama) tahun 2017, disebutkan suatu keajaiban pernah terjadi di Vihara Avalokitesvara saat Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 silam.

Gunung yang berada di kedalaman laut Selat Sunda mengeluarkan cairan magma berkekuatan dahsyat dengan semburan lahar panas dengan ketinggian 135 m, yang mengakibatkan sekitar 3.800 jiwa melayang.

Saat kejadian tersebut, masyarakat yang bermukim di Banten pun tak luput dari musibah, mereka menjerit, berlarian menuju Masjid Banten dan Vihara Avalokitesvara untuk berlindung, dengan perasaan cemas dan gundah, umat Buddhis bersembahyang di lantai, memohon kepada Buddha untuk melindungi mereka dari bencana tersebut.

Baca Juga: Ramai Dikunjungi Saat Imlek, Ini 6 Fakta Vihara Avalokitesvara Banten

Dewi Kwan In menunjukan wibawanya, dengan mengeluarkan cahaya terang-benerang melindungi umatnya yang sedang dilanda kecemasaan. Keajaiban pun terjadi. Air bah setinggi puluhan meter yang mengalir deras bagai ombak di lautan fasifik itu tertahan di luar Vihara Avalokitesvara.

Dan semua benda yang ada di luar Vihara habis tersapu bersih karena amukan air bah. Setelah beberapa hari, amukan air bah menghilang seiring dengan redanya semburan lahar panas yang di keluarkan Gunung Krakatau, akhirnya peristiwa mengenaskan itupun terlewati.

Suasana kebahagiaan di Vihara Avalokitesvara pun menggema dengan di sertai puja dan puji terhadap Buddha Gautama dan ungkapan terimakasih kepada Dewi Kwan In.***