Jelang Idul Adha, DKPP Cilegon Mulai Awasi Hewan Kurban di Kota Cilegon

25 Mei 2023, 20:49 WIB
Salah satu petugas DKPP Cilegon memeriksa hewan kurban jenis kambing di salah satu lapak pedagang di Kota Cilegon, Kamis 25 Mei 2023. /Dokumen DKPP Cilegon

KABAR BANTEN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Cilegon, mulai memeriksa sejumlah hewan kurban yang dijual oleh para pedagang musiman di Kota Cilegon menjelang hari raya Idul Adha.

 

Pengawasan hewan kurban di Kota Cilegon dilakukan oleh DKPP Cilegon sebagai antisipasi penyakit antrax atau penyakit lainnya.

Petugas kesehatan hewan pada DKPP Cilegon, Hafid Dasuki mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan kesehatan terhadap hewan kurban di Kota Cilegon yang baru datang dari Lampung.

“Tugas kami untuk memberikan kenyamanan pada konsumen dan yang kami lakukan adalah melakukan pemeriksaan hewan yang ada dan sudah masuk ke Cilegon,” kata Hafid Dasuki, Kamis, 25 Mei 2023.

Ia menuturkan, hewan kurban yang di jual oleh lapak pedagang yang ada di Kota Cilegon harus sehat dan dibuktikan juga dengan surat-surat lainnya.

Dalam pemantauan, DKPP Cilegon melakukan pemeriksaan selain fisik juga secara menyeluruh hewan kurban yang di jual di lapak lapak pedagang hewan.

"Kami mengawas dan memeriksa hewan kurban yang akan di jual di lapak - lapak pedagang. Surat rekomendasi pemasukan ke Cilegon dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) menjadi salah satu syarat wajib bagi pelaku usaha," ujarnya.

Untuk mendapatkan ijin memasukkan hewan ternak dari luar kota Cilegon, kata dia, harus ada surat rekomendasi dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Harus ditandatangani oleh Dokter Hewan berwenang atau Pejabat Otoritas Veteriner yang ditetapkan dengan SK Wali Kota,” tuturnya.

Baca Juga: 6 Peternakan Hewan Kurban Idul Adha Terkemuka dan Berkualitas di Banten dan Jabodetabek

 

Ia menambahkan, salah satu gejala yang ditunjukan hewan saat terserang penyakit di antaranya kalau hujan diare karena rumput terkena air hujan, ketika panas sesak napas karena banyak debu, mata berair dan hewan kelihatan kurang aktif.

"Jika ditemukan hewan kurban dalam kondisi tersebut, maka harus segera dipisahkan agar tidak menularkan penyakit. Hewan kemudian diperiksa dengan lebih teliti. Bisa saja, kondisi tersebut disebabkan hewan stres karena menempuh perjalanan jauh. Hewan kurban cukup diberi makan yang baik dan istirahat cukup," tuturnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Cilegon, Eva Syarifah mengatakan, hewan kurban yang dinyatakan dalam kondisi sehat dan layak sebagai hewan kurban akan diberi tanda khusus agar konsumen mengetahui hewan kurban yang dibeli dalam kondisi sehat.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan lalu lintas ternak. Karena, hewan ternak yang dilalulintaskan antar wilayah wajib vaksin PMK dan vaksin LSD. Hewan yang sudah mendapat vaksin PMK dan LSD dapat dipindai pada barcode yg ada di ear tag yang terpasang di masing-masing hewan. Harapannya, hewan kurban yang dijual di Kota Cilegon berada dalam kondisi yang layak,” ungkapnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler