Sudah 5 RS Teken Kerja Sama dengan Disdukcapil Kabupaten untuk Terbitkan Dokumen Administrasi Kependudukan

3 Oktober 2023, 10:59 WIB
Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang Abdullah saat memperlihatkan dokumen kerjasama dengan RS Budi Asih Kota Serang, Senin 2 Oktober 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Disdukcapil Kabupaten Serang menyebut hingga saat ini sudah ada lima rumah sakit atau RS yang bekerjasama dalam penerbitan dokumen administrasi kependudukan.

Kelima RS tersebut yakni RS Hermina Ciruas, RS Grasia Legok, RSDP Serang, RS Kurnia Kramat watu dan RS Budi Asih Kota Serang.

Dari kerja sama antara Disdukcapil Kabupaten Serang dengan lima RS yakni untuk menerbitkan akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA) dan akta kematian.

Baca Juga: Mengaku Terdampak Tiktok Shop, Pedagang di Kabupaten Serang Banting Stir ada dari Jual Kerudung ke Nasi Uduk

Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang Abdullah mengatakan kerja sama dengan RS Budi Asih perlu dilakukan.

Sebab Kabupaten Serang wilayahnya dikepung oleh Kota Serang.

Selain itu terkadang masyarakat juga ada yang bersaing di RS Budi Asih.

"Bisa jadi karena terkenal Budi Asih sebagai RS bersalin, mereka melihat mana yang nyaman atau dapat informasi dari tetangganya," ujarnya kepada Kabar Banten usai melakukan penandatanganan kerja sama dengan RS Budi Asih di Kota Serang, Senin 2 Oktober 2023.

Ia mengatakan, sebelum ada kerja sama dengan Budi Asih, biasanya mereka hanya memberikan surat pengantar bersalin, atau keterangan kematian kepada pasien untuk dibawa ke Disdukcapil.

Namun dengan adanya kerja sama, pasien tidak perlu lagi datang ke Disdukcapil.

"Mereka cukup dilayani disini begitu ada laporan dari Budi Asih langsung dicetak KK, KIA, akta kelahiran akta kematian jadi mempermudah masyarakat. Kita punya semboyan membuat masyarakat tersenyum, Disdukcapil bahagia," ucapnya.

Menurut dia kerja sama dengan RS sangat efektif.

Sebab setelah lahir masyarakat harus memiliki keterangan lahir, apabila tidak ada tidak bisa membuat dokumen kependudukan.

Dia berharap masyarakat yang bersalin di RS tidak tabu langsung memberi nama anaknya.

"Jangan tunggu 40 hari baru dibuat namanya, karena akan bermasalah di Disdukcapil sebab harus proses ke pusat jadi lama. Jadi begitu lahir sudah siapkan nama, dan langsung dicatat dan dicek golongan darahnya serta dibuatkan akta kelahiran. Untuk mempermudah anak dapat NIK," katanya.

Ia mengatakan, dampak kerja sama dengan RS sangat besar pada penerbitan KIA.

Dari capaian 47 persen 20 persen diantaranya dari RS, sisanya ada dari sekolah TK, PAUD, SD dan SMP.

Dari target 50 persen untuk KIA tahun ini, sudah tercapai 47 persen.

Baca Juga: 15 Arti Mimpi tentang Kunci, Berkaitan dengan Pertanda Baik hingga Pengingat Dalam Kehidupan Nyata

Selain lima RS tersebut, pihaknya juga masih akan melakukan kerja sama dengan beberapa RS lainnya.

Sebab di Kabupaten Serang sendiri masih banyak rumah sakit.

"Gak ada target, semua RS yang melayani masyarakat kita kerja sama. Karena terkadang masyarakat suka lupa begitu lahir sudah saja pulang, begitu masuk SD baru ingat belum ada akta," katanya.

Direktur RS Budi Asih Tajus Ibrahim berharap rumah sakitnya terus bisa mendukung program pemerintah.

Sebab pemerintah butuh data, dan selama ini diketahui jika banyak data tumpang tindih karena masyarakat awam terkejut pentingnya identitas kependudukan baik KIA maupun kK.

"Jadi kegiatan ini didukung karena positif," ujarnya.

Ia mengatakan, alasan memilih kerja sama karena RS Budi Asih walau ada di Kota Serang namun beririsan dengan Kabupaten Serang.

Bahkan pasien yang masuk pun lebih banyak dari Kabupaten Serang.

Sementara untuk angka kelahiran di RS Budi Asih tidak sebanyak di Hermina atau RS pemerintah yang mencapai 200-250 per bulan, di Budi Asih hanya 20 persennya.

"Sebab bed di Budi Asih hanya ada 112 tidak sebanyak Hermina.

Angka kematian disini rendah, tidak seperti RS yang ada di jalan raya, sebulan paling satu kasus," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler