KABAR BANTEN - Jajanan gipang dan ceplis yang merupakan makanan khas Kota Cilegon Banten yang dipajang di Indonesia City Expo 2024 Balikpapan Kalimantan Timur menjadi primadona pengunjung kegiatan tersebut.
Kegiatan Indonesia City Expo 2024 yang digelar di Area Dome Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Kalimantan Timur tersebut merupakan bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kota Cilegon, Didin S Maulana mengatakan, jajanan gipang dan ceplis yang merupakan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kota Cilegon sangat disukai pengunjung Indonesia City Expo 2024 di Balikpapan Kalimantan Timur.
“Stand kami sudah banyak dikunjungi serta sudah ada yang membeli produk UMKM Kota Cilegon dan dari sebelum pembukaan Indonesia City Expo 2024 sudah cukup ramai yang datang,” kata Didin S Maulana, Rabu 5 Juni 2024.
Ia menuturkan, tim Dinkop-UKM Kota Cilegon telah 3 kali mengambil stok atau persediaan produk yang disimpan di hotel tempat menginap.
“Tim kami sudah bolak balik ke hotel untuk ambil produk UMKM Kota Cilegon karena stok di sini sudah habis. Ini sudah stock kami yang ke 4, Alhamdulillah laris,” ujarnya.
Menurut Didin, produk yang dipajang di stand milik Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon menjadi primadona para pengunjung.
”Kami membawa sekitar 40 jenis produk yang dipamerkan, mulai dari makanan sampai fashion tersedia. Dan yang menjadi primadona adalah gipang dan ceplis yang stoknya kita perbaharui terus karena laris,” tuturnya.
Mantan Kadiskominfo Cilegon tersebut berharap pada momen serupa kedepan dapat membawa pelaku UMKM secara langsung.
“Kami berharap kedepannya jika ada lagi kegiatan seperti ini, kami ingin turut membawa pelaku UMKM secara langsung untuk mengenalkan produknya secara detail,” ucap Didin S Maulana.
“Hal itu dilakukan agar pelaku UMKM di Kota Cilegon juga dapat merasakan atmosfer memasarkan produknya di pameran besar. Bukan hanya produknya saja yang berangkat tapi juga pelakunya,” sambung Didin S Maulana.***