Ada Ancaman Kemarau, Petani Kabupaten Serang Diminta Segera Tanam Padi

1 Juli 2024, 11:00 WIB
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra meminta petani segera mulai tanam. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Untuk mengantisipasi datangnya musim kemarau di Kabupaten Serang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang meminta petani segera memulai musim tanam.

Sebab apabila tidak segera tanam, dikhawatirkan ketika kemarau panjang datang petani di Kabupaten Serang tidak bisa tanam padi.

Terlebih Kabupaten Serang merupakan daerah yang menjadi lumbung pangan nasional ketiga di Banten.

Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra mengatakan, dari Kementrian Pertanian sudah memberikan surat edaran untuk mengantisipasi muncul kemarau.

Sehingga DKPP sudah meminta untuk menyampaikan ke semua petani melalui semua jaringan yang ada.

"Baik KTNA maupun Gapoktan dan kelompok tani untuk segera melakukan proses penanaman khawatir kedepan ada kemarau panjang sehingga tidak sempat melakukan penanaman," ujarnya kepada Kabar Banten, Minggu 30 Juni 2024.

Ditambah lagi kata dia, saat ini pihaknya sedang berupaya memenuhi kebutuhan pangan nasional. Setiap bulannya ada program luas tambah tanam (LTT).

Dimana LTT terakhir 2024 pada semester pertama atau pun triwulan pertama sudah mulai digenjot oleh kementan.

"Tujuannya memenuhi kebutuhan pangan nasional," ucapnya.

Karena memang di Kabupaten Serang menjadi lumbung pangan ketiga di Banten.

Sehingga Kabupaten Serang harus mensupport kebutuhan pangan nasional.

Yuli juga mengatakan saat ini harga gabah di Kabupaten Serang cukup naik, namun tidak diimbangi harga beras yahh naik pula.

Karena stok beras dari badan pangan nasional sudah memberikan bantuan beras tiap bulan masih berjalan sampai Oktober 2024.

"Kalau kita lihat plan badan pangan nasional itu terus berjalan. Setiap bulan kita distribusikan bantuan ditambah lagi teman teman sudah mulai panen Alhamdulillah panen harga gak jatuh Rp5.500-6.000 ini sangat bantu petani yang ada di Kabupaten Serang," tuturnya.

Apabila melihat pantauan harga pasar, beras di Kabupaten Serang masih stabil Rp10.500-11.000 per kilogram untuk yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Kecuali beras premium tidak ada di pasar Kabupaten Serang namun dijual di pasar khusus.

Saat ini Wilmar dan penggilingan sudah bekerjasama.

Sehingga tidak ada lagi rebutan gabah.

Wilmar sudah mengakomodir keinginan petani di Kabupaten Serang, sehingga mereka bisa pasok beras dan gabah yang sudah diolah tahapan awal.

"Kemudian tahap berikutnya untuk dijadikan beras premium bisa dimasukkan ke Wilmar," katanya.

Dengan kerja sama ini, penggilingan di Kabupaten Serang tetap hidup. Penggilingan ada yang mengolah gabah pecah kulit, poles masuk ke Wilmar.

"Ada juga yang beras biasa diolah masuk Wilmar jadi premium untuk pasar menengah ke atas," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler