Di Kota Tangerang dan Tangsel, Belajar Tatap Muka di Sekolah Sedang Dikaji

- 25 November 2020, 18:19 WIB
tutwuryhandyani
tutwuryhandyani /

"Nanti maksimal anak yang hadir itu adalah sepertiganya, dua pertiga lainnya tetap belajar di rumah. Contoh misalnya satu kelas ada 30 orang, nanti akan dibagi menjadi kelompok A, B, dan C. Hari Senin dan Selasa yang masuk kelompok A, nanti B dan C belajar di rumah. Lalu nanti bergantian seterusnya," ujar Taryono.

Sedangkan untuk materi pembelajarannya, Taryono mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan kurikulum darurat. "Kurikukum darurat itu adalah kurikulum yang disesuaikan dalam artian KD atau Kompetensi dasar, materinya itu yang esensial aja," ujarnya.

Baca Juga : Belajar Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Ini Persiapan Dindik Kota dan Kabupaten Tangerang

Selain dibagi kelompok, para siswa yang nantinya masuk secara tatap muka akan dibatasi waktu belajarnya. Mereka hanya diberi waktu selama 2 x 60 menit untuk belajar. Dengan demikian, istirahat sekolah hingga ekstrakulikuler sudah ditiadakan lagi.

Dalam teknisnya nanti, kata Taryono, memiliki tiga hal yang menjadi kewaspadaannya dalam pembelajaran tatap muka tersebut.

"Pertama, apakah di rumahnya ada paparan Covid-19? Kalau ada, siswa tidak boleh masuk. Kedua, perjalanan dari rumah ke sekolah seperti apa? Disarankan dianjurkan dan didorong agar orang tua mengantar, jangan menggunakan kendaraan umum," ujarnya.

Namun jika hal itu tidak dapat dihindari, maka harus ada standar protokol lain, yakni setiap siswa wajib membawa seragam lain untuk diganti saat di sekolah.

Ketiga, ketika sudah ada di sekolah orang tua tidak boleh berkerumun. Hanya mengantar, lalu harus langsung pulang. Anaknya begitu sampai pun langsung masuk kelas.

"Jadi dites suhu dulu, kemudian cuci tangan, kemudian masuk kelas, enggak ada istirahat enggak ada ekstrakulikuler. Dua jam belajar selesai, langsung pulang," ujar Taryono.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x