Warga Diminta Waspadai Penyakit ‎Diabetes Melitus ‎

- 26 November 2020, 19:32 WIB
 Firman Rahmatullah, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai penyakit diabetes menitus.
Firman Rahmatullah, Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai penyakit diabetes menitus. /Nana Jumhana/

KABAR BANTEN - Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah meminta warga untuk mewaspadai penyakit diabetes melitus atau penyakit yang ditandai kadar gula darah tinggi pada manusia.

Oleh kerana itu, ia mengajak masyarakat untuk memeriksakan kesehatan, khususnya kadar gula darah secara berkala dalam upaya pencegahan penyakit diabetes melitus yang semakin meningkat. 

‎"Iya, saat ini prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi kenaikkan, sehingga perlu pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kami harap masuyarakat tetap waspada dengan menjaga pola makan sehat," kata Firman kepada Kabar Banten, Kamis, 26 November 2020.‎

Ia menjelaskan, ‎berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus diabetes di Indonesia meningkat dengan estimasi tahun 2000 tercatat 8,4 juta dan diperkirakan tahun 2030 mencapai 21,3 juta.
 
Oleh karena itu, perlu ada kesafaran masyarakat untuk mengecek kadar gula darah. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan khususnya kadar gula bisa dilakukan di klinik, balai pengobatan, puskesmas hingga rumah sakit.

Baca Juga : Pemprov Banten Petakan Penerima Vaksin Covid-19 di Kabupaten Kota

Selama ini, kata dia, sebagian besar warga Indonesia belum mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit kencing manis itu.
 
"Jika mereka melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengetahui kondisi kadar gula tinggi , maka bisa dilakukan penanganan sejak dini agar tidak menimbulkan komplikasi, seperti impoten, liver, jantung, gagal ginjal dan stroke," katanya.
 
Menurut dia, selama ini, prevalensi penyakit diabetes yang mengakses layanan kesehatan dengan pergi berobat relatif kecil hanya 1,5 persen pada tahun 2013, dan pada 2018 hanya 2  persen.
 
Sementata jumlah kunjungan layanan kesehatan tersebut,  kata dia, relatif kecil dibandingkan angka penduduk, sehingga masyarakat harus rajin melakukan pemeriksaan kesehatan.
 
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat yang memiliki riwayat penyakit kencing manis agar secara berkala dilakukan pemeriksaan kadar gula.
 
Apabila, mereka diketahui mengidap penyakit diabetes tentu bisa dilakukan pencegahan dengan minum obat. ‎Selain itu juga dapat menghindari aneka makanan dan minuman yang mengandung manis-manis juga dibatasi mengkonsumsi zat karbohidrat.
 
"Kita jangan sampai secara tiba-tiba merasakan gejala kesehatan, seperti gagal ginjal dan jantung akibat tidak diperiksakan kesehatan khususnya kadar gula itu," ujarnya. ‎

Baca Juga : Astagfirullah.. Suami Tusuk Istri Saat Salat

Ia mengatakan, selama ini, penyakit diabetes merupakan penyakit metabolik dan masuk kategori keempat penyebab kematian di dunia, bahkan angkanya masih terus meningkat.
 
Selain itu juga diabetes adalah satu penyakit penyerta Covid-19 yang menyebabkan kematian cukup tinggi.
 
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang kebiasaanya mengkonsumsi gula, garam, lemak, malas bergerak, obesitas, merokok diharapkan melakukan skrining secara berkala. Sebab, selama ini pengidap  penyakit diabetes tidak bisa sembuh dari penyakitnya, namun dapat dikendalikan.
 
Akan tetapi, jika mereka memiliki faktor risiko dan masih dalam keadaan sehat bisa mencegahnya dengan pola hidup yang sehat dan rutin berolahraga serta rajin memeriksa kesehatan secara berkala.
 
"Kami minta penderita diabetes agar mengatur pola makan dan periksakan secara berkala itu guna mencegah komplikasi," ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x