Network
KABAR BANTEN - Wali Kota Cilegon Edi Ariadi akhirnya buka suara soal hasil open bidding empat jabatan di Pemkot Cilegon salah satunya Sekda Kota Cilegon yang telah dilakukan di era kepemimpinannya dan berpeluang diambil alih kepemimpinan baru hasil Pilkada Kota Cilegon 2020.
Jabatan yang dilelang adalah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Direktur Utama (Dirut) RSUD. Satu jabatan lainnya adalah posisi tertinggi di birokrasi Pemkot Cilegon yakni Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Cilegon.
Satu dari tiga besar calon Sekda Kota Cilegon, di antaranya adalah adik Wali Kota Cilegon yang kini mengisi penjabat sekda yaitu Maman Maulidin.
Baca Juga : Ekspose Akhir Tahun Polres Cilegon: Tingkat Kejahatan Turun 7 Persen
Namun, berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan Menteri Dalam Negeri atau Mendagri, pemda yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020 dilarang melakukan penggantian pejabat, sampai kepala daerah (Kepda) terpilih dilantik.
"Pemkot Cilegon sudah melakukan open bidding, untuk Sekda Kota Cilegon, OPD eselon 2. Dengan open bidding, sudah ada calon yang akan saya pilih sebagai kepala daerah," ujar Edi Ariadi, dalam wawancara Podcast Kabar Banten, program Breakout, yang disiarkan Kabar Banten TV, Senin, 28 Desember 2020.
Dalam program itu, Edi Ariadi juga blak-blakan soal penilaian lelang jabatan. Dia mengaku hal objektif sudah ada dalam penilaian, termasuk soal posisi Sekda Kota Cilegon. Mulai dari proses assessment hingga wawancara sudah dilakukan.
"Saya punya hak prerogatif sebagai kepala daerah untuk melakukan rotasi dan mutasi," ucapnya.
Baca Juga : Kemendagri Larang Mutasi hingga Kepda Terpilih Dilantik, Calon Sekda Kota Cilegon Bagaimana Nasibnya
