Helldy-Sanuji Berguru ke Banyuwangi, Temui Abdullah Azwar Anas, Siapa Dia? Ini Sosoknya

- 22 Januari 2021, 22:46 WIB
Helldy-Sanuji saat menerima kenang-kenangan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat, 22 Januari 2021.
Helldy-Sanuji saat menerima kenang-kenangan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat, 22 Januari 2021. /Dokumen Helldy Agustian/

KABAR BANTEN - Pelantikan Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Cilegon terpilih hasil Pilkada Kota Cilegon 2020, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta (Helldy-Sanuji), tinggal menghitung hari.

Usai pleno penetapan suara yang akan digelar KPU Kota Cilegon pada Sabtu 22 Januari 2021, Helldy-Sanuji akan melenggang ke gerbang pelantikan yang akan dilakukan pada pertengahan Februari 2021 mendatang.

Mengetahui akan dilantik, Helldy-Sanuji memilih terlebih dahulu pergi ke Banyuwangi berguru kepada Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga : Berguru ke Banyuwangi, Temui Abdullah Azwar Anas, Ini yang Bikin Helldy-Sanuji Terkesan

Lalu, siapa sebenarnya Abdullah Azwar Anas?, mengapa Helldy-Sanuji tertarik untuk menjadikannya sebagai guru?. Sejumlah fakta tentang Abdullah Azwar Anas ternyata cukup menarik untuk disimak.

Abdullah Azwar Anas, lahir di Banyuwangi, 6 Agustus 1973, ia merupakan Reporter Radio Prosalina FM Jember tahun 1990-1992 dan Reporter Radio Prosalina FM Jakarta tahun 1992. 

Abdullah Azwar Anas menjabat Bupati Banyuwangi sejak 2010 dan masuk ke dalam daftar kepala daerah terpopuler di Indonesia. Ia sukses merubah citra Banyuwangi dari sebelumnya dikenal sebagai daerah berbau mistik menjadi daerah wisata.

Abdullah Azwar Anas meluncurkan event budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Banyuwangi Jazz Festival, Tour de Ijen, dan Banyuwangi Festival. Ia pun berhasil menyukseskan wisata Banyuwangi dengan konsep eco-tourism. Di tangannya, Banyuwangi terkenal ke penjuru dunia.

Baca Juga : Usai Ukur Baju Dinas, Helldy Agustian Pergi Berguru ke Banyuwangi, Belajar Ilmu Gaib?

Secara ekonomi, melalui program ekonomi kerakyatan, berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen.
Angka kemiskinan pun menurun cukup pesat dari level 20 persen menjadi 8,79 persen pada 2016.

Program kerakyatan lainnya, yakni membantu masyarakat Banyuwangi, khususnya kelompok ekonomi lemah. Di antaranya program Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang membiayai 700 anak muda kuliah di berbagai kampus di Indonesia.

Kemudian, program jemput bola warga miskin sakit pun terbilang sukses. Program tersebut berkonsep pelayanan kesehatan, dimana dokter dan perawat melakukan pengobatan di rumah warga.

Baca Juga : Belum Dilantik, Spanduk Ucapan Selamat untuk Helldy-Sanuji Mulai Bertebaran di Kota Cilegon

Kepada KabarBanten.com, Helldy Agustian mengaku kagum dengan perubahan yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Dimana sebelumnya, wilayah tersebut dikenal dengan hal-hal mistik, namun saat ini berubah jadi kota pariwisata.

"Banyuwangi juga mempunyai program untuk anak-anak miskin, tentu dengan spesifikasinya, misalnya tidak punya android dan bapaknya tidak merokok. Itu dapat bantuan setiap hari. Anak SD dapat uang Rp10 ribu, SMP Rp15 ribu, SMA Rp20 ribu," ujar Helldy.

Selain itu, Banyuwangi juga memiliki mal pelayanan terpadu dengan 100 lebih layanan dan jika warga masuk ke mal itu semua jenis perizinan dapat terselesaikan.

"Kota Cilegon kan ada Gedung Matahari lama, rencananya akan kami manfaatkan untuk mal pelayanan publik," ujar Helldy Agustian.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x