Network
KABAR BANTEN - Sebanyak 6 Bankir BRI (Bank Rakyat Indonesia) berkantor di Bank Banten. Mereka melakukan technical assistance untuk memberikan pandangan tentang langkah yang perlu diambil manajemen dalam rangka penyehatan Bank Banten.
Direktur Utama Bank Banten Fachmi Bagus Mahesa mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi tentang penyehatan Bank Banten. Termasuk mengupayakan pemenuhan rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar status Bank Dalam Pengawasan Khusus (BDPK) segera dicabut.
"Nah mungkin kan mereka (OJK) sebetulnya ada waktu dalam hal penentuan (pencabutan status BDPK Bank Banten). Itu kan juga kan ada waktunya bisa rapat RDK segala macam," katanya saat memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat kerja bersama Komisi III DPRD Banten di Sekretariat DPRD Banten, Kota Serang, Kamis, 21 Januari 2021.
Baca Juga : Kredit Macet Capai Rp1,6 T, Bareskrim Polri Ikut Menagih, WH Ungkap Langkah Tangani Bank Banten
Ia menilai, komitmen DPRD Banten dalam mendukung penyehatan Bank Banten cukup baik. Konversi dana kasda senilai Rp1,51 triliun untuk modal Bank Banten telah berhasil dilakukan.
"Persiapan modalnya kan sudah terjawab. Itu salah satu parameter saya pikir menentukan dalam rangka pencabutan status bank ini," ujarnya.
Diakuinya, saat ini terdapat Bankir BRI yang berkantor di Bank Banten. Mereka melakukan technical assistance untuk memberikan pandangan tentang langkah yang bisa diambil manajemen untuk penyehatan Bank Banten.
"Ada, supervisi BRI kan sudah beberapa hampir dua minggu di kita (Bank Banten)," ucapnya.
Baca Juga : Bank Banten Perlu Dorongan Pemda
