KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cilegon menyebut bahwa Kota Cilegon rawan bencana. Bahkan, BPBD Cilegon mencatat sepanjang 2020 terjadi hingga 56 kali bencana. Namun, bencana yang terjadi di Kota Cilegon tersebut tidak menelan korban jiwa.
Kepala Seksi Tanggap Darurat Bencana pada BPBD Cilegon, Sidik mengatakan, ada pun korban jiwa jatuh ketika bencana banjir terjadi di sekitar Perumahan Metro, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Itu terjadi 1 hari pasca banjir melanda Kota Cilegon, sehingga tidak dihitung sebagai korban bencana banjir.
"Waktu itu ada banjir di sekitar Perumahan Metro, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Sehari setelah banjir ada orang yang sedang melihat kondisi sungai, setelah itu terpeleset dari motor dan hanyut, saat ditemukan telah meninggal dunia," kata Sidik.
Baca Juga: Kota Cilegon Diguyur Hujan Deras, Jalan dan Perkantoran Terendam Banjir
Menurut Sidik, dalam penanganan bencana pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, PMI, dan relawan. Selain itu, juga dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Pemkot Cilegon.
"Petugas kami stand by 24 jam di Kantor BPBD Cilegon. Jadi ketika ada informasi bencana ada yang meluncur ke lokasi terlebih dahulu," ujarnya.
Penanganan bencana, lanjut Sidik, berbeda-beda tergantung karakteristik wilayah banjir.
Misalkan penanganan banjir di komplek perumahan berbeda dengan penanganan banjir di gang perkampungan tentu.