KABAR BANTEN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Serang terus melakukan upaya untuk melestarikan budaya lokal yang kini mulai memudar.
Maka dari itu, sejumlah program dilakukan Dindikbud Kota Serang, seperti adanya muatan lokal (Mulok) bahasa Jawa Serang, dan silat yang bekerjasama dengan peguron dan padepokan.
Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, seiring dengan perkembangan era digitalisasi dan industri, sekarang ini masyarakat di Kota Serang jarang sekali melakukan kebiasaan dan budaya asli daerah.
Baca Juga: Jelang Sidang Lanjutan Rizieq Shihab, Amien Rais Keluarkan Komentar Panas, Begini Pernyataannya
"Sehingga masyarakat disibukkan dengan hal-hal tersebut, dan itu yang menjadi perubahan di masa dulu dan sekarang," katanya, usai membuka acara Workshop Seni Budaya di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa 23 Maret 2021.
Maka dari itu, Dindikbud Kota Serang mencoba untuk melakukan kerja sama dan berkolaborasi dalam rangka mengingatkan kembali budaya-budaya serta nilai sejarah yang ada di Kota Serang.
"Kami bersama budayawan, sejarawan, seniman, dan stakeholder yang berkaitan dengan kebudayaan, termasuk satuan pendidikan untuk mengingatkan dan mengeksplorasi kekayaan budaya Kota Serang," ujarnya.
Baca Juga: PS Sleman Pede Skuad Lokal di Piala Menpora 2021
Salah satunya, dia menjelaskan, dengan cara melakukan pawai budaya yang diadakan secara rutin setiap tahunnya, termasuk juga dengan kegiatan pawai Panjang Mulud.