Network
KABAR BANTEN - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten melihat grafik penyebaran Covid-19 di Banten masih naik turun. Kondisi ini menggambarkan aspek pencegahan Covid-19 perlu ditingkatkan oleh seluruh elemen masyarakat. Sehingga sekolah tatap yang direncanakan pemerintah daerah di Banten berjalan aman.
Ketua IDI Banten Budi Suhendar mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Dewan Pendidikan Banten tentang sekolah tatap muka. Informasi yang diterimanya pemerintah pusat memberikan tenggat waktu kepada daerah untuk bisa melaksanakan sekolah tatap muka mulai Juli 2021.
"Dengan asumsi pada bulan-bulan itu penularan dari virus corona (Covid-19) sudah melandai, dan Insya Allah menurun," katanya saat dihubungi wartawan melalui sambungan seluler, Kamis 25 Maret 2021 malam.
Baca Juga: Gubernur Banten Ancang-ancang Buka Sekolah Tatap Muka, Anggota Wantimpres Ingatkan Hal Ini
Ia memahami pendidikan menjadi bagian yang sangat penting. Pembelajaran di dunia pendidikan tidak bisa hanya dilaksanakan secara daring. Untuk melaksanakan sekolah tatap muka, dia menjabarkan empat poin yang perlu diperhatian.
Pertama, data epidemologi penyebaran Covid-19. Kedua, kesiapan sekolah untuk melaksanakan tatap muka dengan protokol kesehatan.
"Ketiga sosialisasi kepada orang tua berkenaan dengan protokol kesehatan bagi anak dan juga pemahaman orang tua dengan sekolah menyepakati bagaimana melaksanakannya. Sehingga orang tua kita siap dalam hal mempersiapkan anaknya untuk bisa melaksanakan prokes," katanya.
Keempat, jika saat sekolah tatap muka berjalan guru maupun peserta didik mengalami sakit, sebaiknya tidak masuk sekolah. "Karena kita masih pandemi begitu ada anak pengajar siapa saja di sekolah itu memiliki gejala covid walaupun masuk kategori OTG (orang tanpa gejala), itu sebaiknya jangan masuk dulu," ujarnya.
Organisasi profesi kedokteran ini melihat grafik penyebaran Covid-19 masih naik turun. Beberapa hari lalu mayoritas daerah zona kuning, namun saat ini yang mayoritas berstatus zona oranye.
