"Proyek ini direncanakan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2022. Selanjutnya, PT KTI ditargetkan akan menambah kapasitasnya menjadi 40 MW,” ujar Silmy.
Proyek PLTS Terapung ini lanjut Silmy, dibangun dengan memanfaatkan area permukaan waduk penampungan air PT KTI di Waduk Krenceng, Kota Cilegon.
"Dibangunnya di Waduk Krenceng," tuturnya.
Menurut Silmy, Proyek yang bertujuan untuk menurunkan biaya pemakaian listrik dan berkontribusi bagi konservasi lingkungan ini, memenuhi semua kebutuhan proyeknya dengan mengutamakan penggunaan local content yang sesuai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Ini memenuhi semua kebutuhan proyeknya dengan mengutamakan penggunaan local content yang sesuai TKDN)l," ucapnya.
Baca Juga: PT Krakatau Steel Lirik Pelabuhan Warnasari
Silmy menerangkan, kerja sama ini merupakan titik awal bagi pengembangan bisnis Krakatau Steel selanjutnya dengan Akuo Energy SAS dalam renewable energy.
"Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi Krakatau Steel Group yang sejalan dengan peningkatan daya saing Krakatau Steel dan kepedulian Krakatau Steel terhadap penurunan emisi gas buang,” kata Silmy.
Akuo Energy SAS sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada pembangunan renewable energy yang terkemuka di dunia.