“Ditambah tadi kita mengunjungi dua rumah pasien, salah satu pasien diantaranya mengeluhkan sulit untuk berjalan jadi kami berinisiatif untuk mengunjungi rumah pasien tersebut dan melakukan pemeriksaan disana,” tutur dr. Argo.
Menurut dr. Argo, ada lebih dari 50 persen masyarakat yang mengeluhkan gatal-gatal di Pulau Tunda.
“Hampir setengahnya masyarakat pulau tunda itu mengeluhkan gatal, baik dari anak-anak, dewasa maupun lansia. Itu hamper 50 sampai 70 persen keluhannya. Sisanya seperti penyakit lambung, terus penyakit darah tinggi ataupun batuk pilek,” katanya.
Seorang pasien dari pelayanan kesehatan gratis ACT, Mulyati mengatakan, gatal-gatal yang menyerang masyarakat pulau tunda ini sudah sekitar dua minggu.
“Udah sekitar dua mingguan lah, awalnya anak saya nginep di rumah temennya. Terus langsung gatal-gatal dan nular ke yang lain,” ucap Mulyati saat mengantar anaknya berobat.
Dilokasi yang sama, beberapa pasien pada pelayanan kesehatan gratis ACT terdapat ibu hamil.
Untuk pelayanan kesehatan ibu hamil, mereka harus keluar pulau untuk bisa melakukan USG (Ultrasonografi) pada janin dalam kandungannya.
Salah satunya terjadi pada, Junenah, ibu hamil yang harus pergi ke Kota Serang untuk melakukan USG.