Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Warga Tangerang Raya Pilih Mudik Lebaih Awal, Ini Langkah Dishub

- 8 April 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran 2021 yang dilarang oleh pemerintah
Ilustrasi mudik Lebaran 2021 yang dilarang oleh pemerintah /Rainer Prang/pixabay

Ika menegaskan, nantinya pada H-7 dan +7 lebaran, dishub bersama Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel, satpol PP dan dinas kesehatan akan kembali mendirikan posko untuk menghalau aktifitas mudik lebaran.

"Kalau biasanya posko untuk memantau arus mudik, kali ini kita untuk menghalau aktifitas tersebut. Kemudian untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas, mengantisipasi kepadatan dan kemacetan di 7 titik yang biasa kami dirikan di wilayah Tangsel," jelasnya.

Dia mengaku, saat ini selain dua terminal Pondok Cabe dan BSD, agen-agen PO Bus yang ada di wilayah Tangsel, juga telah disosialisasikan larangan mudik. "Pada agen-agen PO bus kita larang mereka menaikan penumpang kecuali di terminal. Kalau ketahuan dari agen PO menaikan penumpang kita berikan sanksi," beber Ika.

Diketahui pemerintah melalui Menko PMK sudah menetapkan larangan mudik lebaran mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021. Selama itu, pemerintah mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga menyebarkan virus corona.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang Pemerintah, Pertanyakan Implementasi Mudik, dr Tirta Ingatkan Hal Ini

PO Bus Menjerit

Larangan Mudik Lebaran 2021 yang jatuh di tengah pandemi Covid-19 membuat sejumlah agen Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel mengeluh dan tertunduk lesu. Penantian akan datangnya penumpang secara berbondong-bondong, seperti yang dijumpai pada tahun-tahun sebelum Covid-19, kini tak kunjung tiba.

Imbas terhadap sektor transportasi ini berdampak begitu signifikan. Seperti yang dikeluhkan FX Sadino (71) penjaga Agen PO Gunung Mulya, agen bus yang melayani perjalanan ke Jawa Tengah. "Ya merosot banget," ujar Sadino.

Perbandingan jumlah penumpang sebelum dan sesudah Covid-19 mewabah, berbeda sangat jauh. Hal itu juga, kata Sadino, tentu menyebabkan omzet perusahaan merosot begitu tajam.

"Jika kalau dilihat dari jumlah penumpang ya (menurun) jauh, dibanding sebelum (pandemi) Covid-19. Omzet pasti ya minim sekali. Turunnya sekitar 85 persen. Sedangkan penumpang, biasanya penuh sekarang paling bawa 15 orang," ucap dia.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x