KABAR BANTEN - Ketua DPW Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia (Aspperwi) Kabupaten Lebak Noviyanti Malafitri menyebut berwisata di Kabupaten Lebak tidak berkesan dan garing.
Menurutnya, Kabupaten Lebak kaya akan destinasi wisata. namun belum tertata dengan baik sehingga wisatawan tidak punya kesan mendalam ketika berwisata di Lebak.
"Kabupaten Lebak ini sangat kayak akan destinasi wisatanya namun sayangnya belum tertata secara baik dan profesional. Saya sendiri berpikir kenapa ya jalan-jalan di Lebak kok tidak ada kesan, jadi garing aja," kata Noviyanti Malafitri usai pelantikan DPW Aspperwi Lebak, di Saung Ibu, Kampung Malangnengah RT3 RW1, Kelurahan Cijoropasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin 12 April 2021.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Lebak, Baznas Banten Kunjungi Kampung Zakat
Menurutnya, berwisata di Lebak tidak meninggalkan kesan. Dirinya membandingkan dengan wisata di Korea yang melibatkan wisatawan untuk bisa membuat Kimchi, makanan tradisional Korea.
"Itu kan ngetop, orang bangga banget bisa bikin Kimchi. Nah kalau itu sampai ngetop kenapa di Lebak enggak dikemas begitu juga," katanya.
Di Kabupaten Lebak itu makanan tradisional Khasnya itu cukup banyak. Dua di antaranya itu Gemblong atau uli dan Leumeung.
"Jadi setiap wisatawan datang ke Lebak diajak bagaimana bisa melihat proses pembuatan Leumeung. Sambil berwisata mereka juga tahu bagaimana cara membuat Leumeung atau Gemblong," katanya.
Baca Juga: Hadapi Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadan, Begini Imbauan MUI Lebak
Menurutnya, jika wisata di Lebak sudah dikemas begitu maka akan meninggalkan kesan terhadap wisatawannya. Para pelancong akan merasa bangga karena sudah bisa buat Gemblong ataupun Leumeung khas Lebak.