KABAR BANTEN - TPA Dengung di Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja bukan hanya menjadi tempat penampungan sampah tetapi juga menjadi tempat mengais rezeki bagi para pemulung. Para pemulung mengais rezeki dari mengumpulkan sampah bernilai ekonomis untuk kemudian dijual kepada pengepul.
"Jumlah pemulung di TPA Dengung saat ini bertambah banyak. Pasca pandemi Covid-19," kata Tarja, Warga Cijalur, Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, kepada KabarBanten.com, Rabu, 14 April 2021.
Pandemi Covid-19 berdampak buruk terhadap semua sektor usaha. Termasuk usaha jasa bengkel tambal ban sepeda motor miliknya.
"Semenjak pandemi Covid-19, usaha tambal ban saya bangkut karena sepi. Biasa sehari dapat Rp300 ribu inimah sama sekali enggak dapet sementara kebutuhan hidup terus berlanjut karena kan punya anak, punya tanggungan bayar ini, itu ya intinya setiap hari kan butuh makan," katanya.
Sepinya orang tambal ban, akhirnya Ia memutuskan menutup usaha sudah dirintis selama puluhan tahun lamanya. Penutupan dilakukan karena sudah sama sekali tidak memiliki penghasilan.
"Mau beralih ke usaha lain kan butuh modal. Ada yang tanpa modal tapi bisa menghasilkan uang ya menjadi pemulung," katanya
Menjadi pemulung, diungkapkan Tarja, menjadi pilihan terakhir karena sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Kebetulan istri juga mendukung.
Baca Juga: TPA Dengung Penuhi Syarat Standar Nasional