KABAR BANTEN - Saat bulan Ramadan, sejumlah bocil atau anak-anak di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sering melakukan perang sarung berisi batu dan benda tumpul.
Aksi Perang sarung berisi batu dan benda tumpul dilakukan pada dini hari di sekitaran Jembatan 2, Kampung Kongsen Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kampung Lebak Sambel Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung.
"Kami mendengar laporan dari masyarakat bahwasaanya anak-anak (bocil) sering perang sarung (sarung yang diiket namun di dalamnya berisi batu atau benda tumpul lalu di pukulkan kepada lawan sebagai bentuk penyerangan)," kata Kapolsek Rangkasbitung AKP Malik Melalui Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung Ipda Alfian Hazali kepada Kabar Banten Sabtu, 17 April 2021.
Baca Juga: Anies Baswedan ke Jateng, Ridwan Kamil ke Banten, Sama-sama Boyong BUMD, Terungkap Rencana Besarnya
Aksi perang sarung oleh Bocil sangat meresahkan karena mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar terlebih pengendara yang melewati tempat tersebut.
Khawatir celaka bukan hanya terhadap pengendaranya tetapi juga terhadap bocil yang melakukan perang sarung.
"Dari informasi diterima aksi perang sarung di Rangkasbitung dilakukan di Jembatan 2, Kongsen, Lebak Sambel," katanya.
Baca Juga: Nissa Sabyan Ajak Penggemarnya Manggung di Konser Virtual, Ada yang Kangen?
Setelah menerima informasi, titik lokasi dijadikan tempat perang sarung bocil, Jajaran Polsek Rangkasbitung pada hari Sabtu, 17 April 2021 jam 00.00 WIB sampai selesai melaksanakan patroli pekat (penyakit masyarakat.