Tsunami Bisa Terjadi Kapanpun di Pandeglang, BMKG: Jika Terjadi Gempa Bumi Selama 20 Detik Segera Jauhi Pantai

- 5 Mei 2021, 00:07 WIB
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho didampingi Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Suwardi memberikan penjelasan kerawanan tsunami kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Pandeglang,  Selasa, 4 Mei 2021.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho didampingi Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Suwardi memberikan penjelasan kerawanan tsunami kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Pandeglang, Selasa, 4 Mei 2021. /Humas Pemkab Pandeglang

KABAR BANTEN - Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang Selatan telah melakukan simulasi dan observasi tingkat kerawanan terjangan tsunami di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Hasil simulasi dan observasi terjangan tsunami di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang disampaikan langsung oleh Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Pandeglang, Selasa, 4 Mei 2021.

Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hendro Nugroho mengatakan, penyampaian hasil simulasi dan observasi tingkat kerawanan terjangan tsunami di Labuan Pandeglang, merupakan tindak lanjut intsruksi kepala BMKG.

"Ini menindaklanjuti intruksi kepala BMKG pusat terkait kerawanan tsunami di wilayah selatan Banten (salah satunya daerah pesisir Kabupaten Pandeglang). Telah dilakukan survey lokasi oleh kami, untuk mengetahui apakah pemodelan yang dibuat sama dengan fakta yang ada dilapangan," katanya di Pendopo Bupati dalam rilis diterima Kabar Banten, Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Antisipasi Tsunami di Lebak Selatan, Basarnas Banten Buka Pos Unit SAR

Selanjutnya, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hendro Nugroho menjelaskan, maksud dan kedatangannya ke Pandeglang adalah untuk melihat kesiap siagaan resiko bencana.

"Langkah kontigensi harus disiapkan, banyak rambu evakuasi yang sudah hilang ini harus disiapkan karena kita survey lapangan berdasarkan permodelan. Dugaan tsunami ada di selatan banten, Ini fakta yang harus kita hadapi sebagai wakil masyarakat, yang dapat kita lakukan saat ini melakukan mitigasi bencana," katanya.

Kepala BMKG Wilayah II Tangerang mengungkapkan, untuk dapat mengetahui kekuatan gempa bumi yang ditimbulkan akibat patahan, pihak BMKG sudah memasang alat pendeteksi gempa yang dinamakan sismograf. Pemasangan sismograf sudah dilakukan dari sejak tahun 2018 hingga 2020.

"Sudah ratusan sismograf yang dipasang oleh BMKG diseluruh Indonesia. Khusus untuk Pandeglang kita pasang di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cigeulis," katanya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x