KABAR BANTEN - Lempeng Indo-australia kembali bergerak maju dan menabrak Lempeng Sunda.
Kali ini tabrakan Lempeng Indo-australia dengan Lempeng Sunda, berlokasi di wilayah Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Simeulue atau Nias-Simeulue, Sumatera Utara, Sabtu 10 Juli 2021, pukul 09.41 WIB.
Gempa tektonik yang melibatkan Lempeng Indo-australia dan Lempeng Sunda di Nias-Simeulue ini, tercatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, berkekuatan magnetude M5,5.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banten Selasa 22 Juni 2021: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi di Daerah Ini!
Tabrakan antara Lempeng Indo-australia dan Lempeng Sunda sendiri, Episenternya terpantau di kedalaman 32 km di bawah permukaan laut.
Tepatnya di 74 km arah Barat Laut Kota Lotu, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Simeulue, Sumatera Utara.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa dangkal di Nias-Simeulue M5,5 terjadi akibat aktifitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Dimana Lempeng Indo-australia menunjam ke bawah Lempeng Sunda dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
"Guncangan gempa Nias-Simeulue M5,5 dirasakan di Nias Utara III-IV MMI, Gunung Sitoli dan Kabanjahe II MMI," tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Sabtu 10 Juli 2021.