Siap-siap Kemungkinan Terburuk Dampak Perubahan Iklim, Bencana Alam Diprediksi Bakal Sering Terjadi

- 15 Agustus 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi badai topis, salah satu dampak perubahan iklim yang diprediksi BMKG.
Ilustrasi badai topis, salah satu dampak perubahan iklim yang diprediksi BMKG. /pixabay

Jika komitmen hanya dilakukan satu daerah saja, maka hal tersebut menjadi kurang berarti. Untuk itu, harus dibangun persepsi bersama bahwa perubahan iklim adalah sebuah kerisauan dan ancaman bersama yang juga harus dimitigasi bersama-sama.

“Karena dampaknya tidak mengenal batas administrasi. Masyarakat juga harus dilibatkan, tidak hanya pemerintah," ujarnya.

Dalam kesemptan itu, BMKG pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kecakapan SDM dan keandalan teknologinya untuk observasi, processing, analisis, prakiraan, prediksi, proyeksi dan peringatan dini.

Tujuannya, agar tren dan anomali iklim dan cuaca serta potensi kejadian ekstrem dapat terdeteksi lebih dini. Sehingga, upaya antisipasi dan mitigasi bersama semua pihak dapat dilakukan secara lebih cepat, tepat, dan akurat. 

Dwikorita membeberkan sejumlah fakta yang dirilis World Meteorological Organization (WMO), bahwa suhu tahun 2020 menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah tercatat meski terjadi La Nina.

Selain itu, temperatur rata-rata global permukaan bumi saat ini sudah mencapai 1,2 derajat celcius lebih tinggi dari pada tahun 1850-an.

Di Indonesia, berdasarkan pengamatan BMKG bahwa tahun 2020 merupakan tahun terpanas kedua dalam catatan. Pengamatan dari 91 stasiun BMKG menunjukkan suhu rata-rata permukaan pada tahun 2020 lebih tinggi 0,7 derajat celcius dari rata-rata periode referensi tahun 1981-2010.

Situasi itu, kata dia, memicu pergeseran pola musim dan suhu udara yang mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: 8 Peringatan Warga Baduy, Prediksi Bencana Besar dan Minta Manusia Sadar

Salah satunya adalah kejadian kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi kekeringan yang ekstrem, tetapi juga menyebabkan peningkatan emisi karbon dan partikulat ke udara.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah