KABAR BANTEN-Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan bahwaKota Cilegon Banten masuk zonasi rawan tsunami.
Bahkan menurut BMKG, bukan Kota Cilegon Banten yang masuk zonasi melain tempat wisata di Selat Sunda juga rawan tsunami dengan potensi skenario terburuk mencapai 8 meter.
Fenomena di Selat Sunda yang mengungkap Kota Cilegon Banten masuk zonasi rawan tsunami, disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI.
Dalam rapat tersebut, juga diungkapkan soal fenomena yang tidak lazim dan komplek di Selat Sunda yang berpotensi terjadi tsunami
“Kami berikan zonasi yang rawan tsunami adalah di Cilegon Banten. Tempat wisata di Selat Sunda juga dapat berpotensi skenario terburuk dan dapat mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter,”katanya dikutip dari Live Streaming Youtube DPR RI, Rabu (1/12/2021).
Dari data BMKG, kata Dwikorita Karnawati, ada peningkatan trend pembentukan badai tropis yang semakin meningkat.
“Hampir setiap minggu, dan bahkan saat ini baru kemarin selesai badai tropis sebelumnya. Tapi saat ini setelah mengumpulkan laporan muncul lagi badai tropis sebelah barat,”ujarnya.
Selain itu juga, masih ada dua calon badai tropis yang mengantre yakni badai tropis sebelah utara Indonesia. Diprediksi Desember, Januari bahkan sampai Maret akan terjadi peningkatan pembentukan badai-badai tropis.