Ia mengatakan, ini menjadi deretan panjang atas prestasi Kota Tangerang dalam penanganan kasus TBC di Indonesia, khususnya Kota Tangerang. Ini menjadi bukti nyata, atau pengakuan secara Nasional, bahwa Kota Tangerang tak pernah main-main dalam menggelontorkan program penanganan TBC.
"Ini menjadi penyakit yang cukup konsen ditangani Kota Tangerang. Pasalnya, angka kematiannya juga cukup tinggi. Dengan itu, harapannya dengan prestasi ini dapat terus meningkatkan dedikasi terhadap penanganan kasus TBC di Kota Tangerang, hingga kota ini nantinya bebas kasus TBC," harap dr Dini Anggraeni.
Sebagai informasi, fasilitas pelayanan TBC di Kota Tangerang, diantaranya kata dr Dini telah ada sembilan Laboratorium rujukan tes cepat molekuler (TCM), 38 Puskesmas yang telah menerapkan DOTS, 32 RS yang menetapkan strategi DOTS, 48 klinik swasta ber-MOU pelayanan TBC hingga adanya satu RS rujukan dan 13 puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.***