“Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Dengan itu, PHBS menjadi kunci utama dalam mencegah paparan penyakit ini,” tegasnya.
Lanjutnya, yang bisa dilakukan masyarakat ialah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Selain itu, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primate. Membatasai paparan langsung dengan darah atau daging hewan yang tidak atau belum dimasak dengan baik.
“Hindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging hewan liar. Dinkes pun mengingatkan pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, untuk segera memeriksakan diri jika mengalami beberapa gejala. Seperti demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, hingga ruam kulit dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu setelah kepulangan,” paparnya.
Diketahui, hingga saat ini Dinkes terus menyebarluaskan informasi tentang monkeypox kepada masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan di Kota Tangerang. Salah satunya lewat kegiatan Posyandu.
Tak terkecuali, berkoordinasi dengan instansi lainnya yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan satwa liar di Kota Tangerang.***