KABAR BANTEN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten menyebutkan bahwa hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka stunting Kota Tangerang berada diangka 15,3 persen.
Data tersebut merupakan data agregat dari sampel yang diambil melalui SSGI. Artinya dengan angka 15,3 persen tersebut, menjadi terbaik se Banten.
Sedangkan versi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting Kota Tangerang menyentuh 8,03 persen, artinya dibawah target nasional 14 persen.
Seperti diketahui, stunting merupakan kondisi dimana pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur saat ini.
Kondisi ini dipicu dengan kurangnya nutrisi saat hamil, bayi dan saat masih kanak. Sedangkan gizi buruk merupakan kondisi dimana kekurangan, baik dari segi protein, kalori serta vitamin dan mineral.
"Kami sangat apresiasi untuk Kota Tangerang, dengan angka stunting 15,3 persen saat ini. Pasalnya, angka tersebut menunjukkan kalau Kota Tangerang berada dibawah angka Provinsi bahkan Nasional. Terbaik se Banten untuk versi SSGI," ungkap Ahmad Rohili, Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda, Provinsi Banten, Kamis 28 Juli 2022.
Baca Juga: Dinkes Genjot Capaian Booster Covid-19, Ini Cara Cek Jadwal Vaksinasi di Kota Tangerang
Namun, kata dia, data SSGI dan E-PPGBM tetap menjadi acuan kota kabupaten untuk terus menekan angka stunting.
Ahmad Rohili menuturkan, apa yang dilakukan Kota Tangerang sudah sangat baik. Khususnya dalam penanganan stunting.