Tradisi Panjang Mulud Masyarakat Serang Banten, Ini Filosofi dan Maknanya

- 2 Oktober 2022, 13:59 WIB
Tradisi Panjang Mulud Masyarakat Serang Banten, Ini Filosofi dan Maknanya
Tradisi Panjang Mulud Masyarakat Serang Banten, Ini Filosofi dan Maknanya /Tangkapan layar YouTube /Rahmat Official

KABAR BANTEN - Setiap menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, pada bulan Rabiul Awal tahun Hijriah di Kota dan Kabupaten Serang, Banten, banyak dijumpai berbagai macam bentuk Panjang Mulud.

Tradisi tahunan ini sering juga disebut Ngeropok atau Ngeriung yang artinya kumpul-kumpul. Tidak hanya berbentuk kapal, ada juga yang dibuat dengan bentuk menarik lainnya, seperti angsa berbulu putih, rumah, pesawat hingga Masjid Agung Banten.

Baca Juga: Putri Anggun, Cantik, Salehah dan Taat pada Allah, Makna dari Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata

Seperti dikutip kabarbanten.com dari kanal YouTube Rahmat Official, kapal Panjang Mulud biasanya diisi dengan telur ayam rebus yang digantung di tiap sudut kapal. Ada juga yang meletakkan berbagai jenis lauk pauk, pakaian, barang hingga uang.

Saat perayaan, Kapal Panjang Mulud akan diarak oleh warga keliling kampung. Tradisi ini juga sebagai bentuk sedekah para warga. Biasanya, warga lainnya akan berbondong-bondong ikut arak-arakan.

Di akhir acara, warga akan berebut untuk mendapatkan lauk pauk dan barang yang diletakkan di Kapal Panjang Mulud.

Peringatan Kelahiran Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, sebagaimana di berbagai daerah, memiliki ciri khas dan istilah masing-masing.

Istilah yang dimaksud adalah Muludan Panjang Jimat (Cirebon, Panjalu Ciamis) dan Panjang Mulud Banten. 

Hal menarik dari acara peringatan tersebut adalah terjadi perpaduan sekaligus percampuran (akulturasi) antara unsur-agama dengan budaya lokal. Yakni agama (Islam) sebagai dasar perintah dan budaya sebagai perwujudannya. 

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Rahmat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah