Network
Kondisi ini mengakibatkan perubahan pola arus angin baratan menjadi Tenggara Barat Daya di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara. Sehingga mengakibatkan kondisi dinamika atmosfer yang cenderung stabil dan kering.
Kondisi dinamika atmosfer yang cenderung stabil dan kering mendukung terjadinya cuaca yang cerah.
2. Gerak Semu Matahari
Pada bulan Januari, gerak semu matahari bergerak dari kulminasi selatan menuju equator, sehingga berdampak pada penyinaran matahari wilayah selatan Indonesia khusunya Jawa dan Nusa Tenggara.
Kondisi tersebut yang sedikit banyak mempengaruhi cuaca yang terasa panas di wilayah Banten karena penyinaran matahari yang diterima lebih banyak dibandingkan dengan bulan lainnya.
Kedua kondisi yang telah dijelaskan di atas, menurut BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan merupakan faktor pemicu berkurangnya potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Indonesia bagian selatan equator.
Berdasarkan parameter-parameter indeks dari pemodelan cuaca yang digunakan BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, masih perlu diwaspadai akan adanya potensi cuaca panas di wilayah Banten dalam beberapa hari ke depan.***
