Network
KABAR BANTEN - Pulosari merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten.
Asal usul nama Pulosari merujuk pada Gunung Pulosari ini juga kemungkinan mempunyai keterkaitan nama berasal dari nama sebuah tanaman Pulosari.
Dilansir dari toponimi nama-nama tempat dalam buku dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi Banten 2014 yang disusun oleh Juliadi dan Neli Wachyudin, asal usul nama Pulosari merujuk pada Gunung Pulosari di Kabupaten Pandeglang Banten.
Sedangkan nama Pulosari yang kemungkinan berasal dari nama sebuah tanaman yaitu Pulasari yang merupakan tanaman liar di daerah pegunungan yang namanya sering disebut dengan nama Palasan, atau nama latinnya yaitu Alyxia Stellata yang termasuk dalam keluarga Apocynaceae.
Tanaman ini merupakan tanaman merambat dengan kulit batang putih yang memiliki wangi tertentu dan rasanya pahit tumbuh liar di hutan dan di lading di daerah pegunungan. Kulit batangnya mengandung zat-zat antara lain zat Samak, Temarin, zat pahit dan Alkaloida.
Informasi mengenai pentingnya Gunung Pulosari di masa lalu diceritakan pula bahwa, Raja Pajajaran terakhir yang bernama Rangga Mulya atau Prabu Surya Kencana, memerintahkan agar Pajajaran tidak berkedudukan di Pakuan, melainkan di Pulosari Pandeglang, sehingga disebut Pucuk Umun yang dikenal dengan Panembahan Pulosari.
Berdasarkan keterangan sejarah Banten, nama Pulasari merujuk pada salah satu gunung. Banyak diceritakan bahwa Gunung Pulasari memainkan peranan yang sangat penting terutama pada masa kerajaan Sunda di Banten Girang.
Pusat Kerajaan Pulasari agak susah ditembus sehingga barulah pada masa pemerintahan Maulana Yusuf dari Kerajaan Banten yang dapat merebut kekuasaan dari Raja Pucuk Umun oleh pasukan Islam.
Pulasari memiliki nilai sebagai tempat yang keramat dan berkaitan dengan kekuasaan politik Sunda. Dicatat oleh Guillot dkk tahun 1996, sampai abad ke-16 Gunung Palasari adalah tempat yang menjadi pusat kegiatan kerajaan Hindu dan menjadi tempat suci dan keramat di Banten.
