Angka Positif Corona Melonjak, Tangsel Waspada Klaster Baru

- 5 Agustus 2020, 15:16 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5 /

KABAR BANTEN - Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menyebutkan klaster terbaru penyebaran virus corona di pondok pesantren. Kasus positif ini muncul setelah ada warganya sepulang dari Jawa Timur terkena Covid-19 dengan kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Ada juga pondok pesantren yang kita buka ternyata positif dan kita tutup untuk ditracing di satu tempat,” ujar Airin di Balaikota Tangsel, Rabu (5/8/2020). Ia menjelaskan, tim Gugus Tugas Covid-19 menemukan kasus positif yang kemarin ternyata menular ke keluarga ikutan terkena. Akibatnya dua kali lipat dari yang positif sudah sembuh.

Karena itu, kata Airin, pihaknya mempelajari sejak akhir Juli 2020 adanya lonjakan kasus positif. Berdasarkan laporan yang diterima, lonjakan itu akibat penularan dari pasien positif yang sudah sembuh saat melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga : Waduh, Ada Kepsek tak Mau Tanggung Jawab Jika Murid Tertular Covid-19

Namun diakui Airin ada juga rata-rata akibat impor dari luar daerah masuk ke wilayah Tangsel. Contohnya ada warga yang datang dari Jawa lalu menularkan ke anggota keluarganya. “Ada kluster baru, yakni lingkup pesantren. Tapi sudah selesai sih, mereka sudah sembuh. Sudah kami karantina mandiri di rumah lawan covid, sudah ditracing juga di ponpes tersebut,” tegas Airin.

Orang nomor atau di Tangsel ini Amenyebutkan tim Gugus Tugas Covid-19 kesulitan mendeteksi OTG (Orang Tanpa Gejala). Kondisi ini disebabkan jarak antardaerah yang sudah sangat terbuka. “Apalagi DKI sekarang ada kenaikan, 50 persen warga Tangsel kerja di DKI. Itu juga salah satu penyebabnya,” ujarnya.

Baca Juga : HUT RI di Tengah Pandemi Covid-19, Peserta Upacara Bendera Dibatasi

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan, Deden Deni menambahkan kasus positif virus corona di Tangsel hingga Selasa (4/8/2020) kemarin jumlahnya bertambah. Kasus tersebut terdeteksi impor setelah warga pulang bepergian dari daerah di Pulau Jawa. “Kemarin ada kasus, ternyata kasus lama yang baru dilaporkan. Ada 14 orang,” ujar Deden.

Deden mengakui bahwa klaster terbaru penyebaran virus Covid-19 di Kota Tangsel terjadi pada lokasi pondok pesantren. Deden pun berpesan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama obat vaksin belum ditemukan. Selain itu, dirinya juga khawatir resiko penyebaran semakin membesar. Alasannya pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini ada banyak kelonggaran di titik pusat keramaian serta fasilitas publik.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x