Kunker ke Pontang, Komisi IV DPR RI Soroti Kelangkaan Pupuk

- 11 Agustus 2020, 14:20 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin saat memberikan cinderamata kepada Ketua Gapoktan Harapan Makmur Hamid di Kecamatan Pontang Selasa, 11 Agustus 2020.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin saat memberikan cinderamata kepada Ketua Gapoktan Harapan Makmur Hamid di Kecamatan Pontang Selasa, 11 Agustus 2020. /Dindin Hasanudin/

KABAR BANTEN - Komisi IV DPR RI menyoroti masalah kelangkaan pupuk subsidi di kalangan petani di Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. Menyikapi hal itu, anggota dewan tersebut mengancam akan menghapus subsidi pupuk karena dinilai manajemen tidak berjalan dengan baik dan terkesan mempersulit petani.

Hal itu terungkap saat rombongan Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, Selasa, 11 Agustus 2020. Hadir dalam kungker tersebut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus Tauchid, Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana dan para kelompok tani serta tokoh masyarakat setempat.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin mengatakan, ada banyak aspirasi yang masuk dari petani dalam kunjungan di Pontang tersebut. Diantaranya persoalan kelangkaan pupuk. "Harusnya persoalan ini (kelangkaan pupuk) tidak ada, karena petani membeli (pupuk non subsidi) kecuali gratis. Kenapa harus ada persoalan," ujarnya kepada Kabar Banten di lokasi.

Baca Juga: Kuota Pupuk Urea di Banten Dikurangi

Politisi Nasdem tersebut mengatakan, setiap tahun persoalan kelangkaan pupuk selalu saja muncul. Oleh karena itu, ia merekomendasikan pada direktur pupuk dan dirjen tanaman pangan Kementan agar melakukan langkah kongkrit tanpa basa-basi.

"Secara jelas kalau terus ada kelangkaan lebih baik subsidi pupuk dihapus. Sebelum ada subsidi pupuk dan diatur distributor pupuk di Indonesia tidak ada persoalan, setelah manajemen di tata malah ada kesulitan ini ada permainan mempersulit. Susidi Rp 29,5 triliun diberikan pada pupuk ada muspro (kedua siaan), saya beri rekomendasi ke Kementan hapus subsidi pupuk berikan subsidi harga. Kalau kurang kita tambah karena ini untuk kedaulatan pangan," katanya.

Kemudian, pihaknya juga menyoroti masalah akan adanya kelangkaan petani. Karena anak muda enggan menjadi petani. Oleh karena itu kepada Kementan ia mendesak setiap kali ada kebijakan atau pun pemberian bantuan harus dibarengi dengan pelatihan. "Tidak ada solusi kalau hanya saran anak muda jadi petani, harus panas panasan tidak menarik. Sehingga setiap bantuan alat ada pelatihan diikutinya anak muda agar tahu dan bangga jadi petani," ucapnya.

Baca Juga: Diperkuat, Sektor Pertanian di Banten Selatan

Kemudian pihaknya juga akan menyiasati untuk memperbanyak bantuan traktor. Bantuan ini tidak diberikan pada perorangan namun pada lembaga yang berbadan hukum. "Contoh yang selama ini Gapoktan maka saya tambah kuota, lembaga pendidikan, ponpes, Bundes boleh terima. Karena itu rekomendasi komisi 4," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x