Pemasaran Beras Jaseng Asal Kabupaten Serang ke Luar Daerah Tersendat

- 12 Agustus 2020, 12:21 WIB
Tumpukan beras Jaseng saat berada di gudang penggilingan padi beras Jaseng di Kecamatan Pontang.
Tumpukan beras Jaseng saat berada di gudang penggilingan padi beras Jaseng di Kecamatan Pontang. /

KABAR BANTEN - Pemasaran beras Jawara Serang ke luar daerah tersendat akibat adanya pandemi Covid-19. Kini pemasaran beras dari petani lokal Kabupaten Serang tersebut dioptimalkan di skala lokal melalui berbagai program.

Direktur PT Agro Serang Berkah (ASB) Neneng Sri Hastuti Handayani mengatakan, distribusi beras Jaseng yang kini sudah dilakukan baru sebatas ke Aparatur Sipil Negara (ASN), bantuan sosial (Bansos) dan juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sedangkan untuk pemasaran beras ke luar daerah seperti Medan, sejak adanya Covid menjadi terhambat.

"Ada yang ke Medan sudah lama, semenjak Covid ada efek ke luar daerah enggak begitu jalan, berdampak. Jadi yang jalan khususnya (distribusi) di Kabupaten Serang," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu, 12 Agustus 2020.

Baca Juga: Dari Beras Jaseng Hingga Kopi WH, Produk Banten Bermunculan

Neneng mengatakan, untuk BPNT di Kabupaten Serang berasnya menggunakan beras Jaseng dari petani Kabupaten Serang. "BPNT khusus untuk Kabupaten Serang beras dari petani kita," katanya.

Secara menyeluruh kata dia, per bulan beras Jaseng yang didistribusikan mencapai 250 sampai 300 ton rutin.

"Belum ditambah bansos, ada retail, ke koperasi, industri, kita upayakan beras yang dimakan masyarakat kita dari Kabupaten Serang. Karena kualitas enggak kalah bagus sama Karawang, malah Karawang gabah dari kita," katanya.

Baca Juga: Bulog Jamin Kualitas Beras BPNT Baik

Neneng mengatakan, untuk pasokan di program BPNT semuanya sudah pasti dan rutin, sebab jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah ditentukan. Sedangkan untuk kalangan ASN sejak ada Covid juga sedikit terhambat.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x