Rentan Terhadap Wabah Covid-19, Pemerintah Diminta Sosialisasikan Protokol Kesehatan di Ponpes

- 12 Agustus 2020, 15:42 WIB
Kegiatan Webinar yang digelar   Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Mengangkat tema “Menjadi Pondok Pesantren Sehat pada Era Pandemi Covid-19”.
Kegiatan Webinar yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Mengangkat tema “Menjadi Pondok Pesantren Sehat pada Era Pandemi Covid-19”. /Dewi Agustini/

KABAR BANTEN- Pondok pesantren (ponpes) mempunyai pengaruh yang cukup besar dari sisi layanan pendidikan. Namun, masih menunjukkan sikap yang berbeda-beda dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Ketua Pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) yang juga staf khusus Presiden bidang Keagamaan KH Abdul Ghoffar Rozin, mengatakan para pemegang kebijakan yang terkena pandemi hanya dari aspek kesehatan namun tidak demikian, tapi juga berimbas pada aspek pendidikan.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber webinar yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), yang mengangkat tema “Menjadi Pondok Pesantren Sehat pada Era Pandemi Covid-19".

Baca Juga: Pasca PSBB Tangerang Raya Lanjutan Diperpanjang, Kesadaran Warga Tangsel Baru Capai 83 Persen

Gus Rozin mengatakan, pesantren dari sisi layanan pendidikan yang cukup besar, masih menunjukkan sikap yang berbeda-beda dalam tantangan pandemi covid-19. “Para pemegang kebijakan mengatakan bahwa yang terkena pandemi hanya dari aspek kesehatan tapi ternyata tidak hanya demikian, berimbas juga aspek pendidikan,” ujarnya kepada media di Tangerang, Rabu 12 Agustus 2020.

Dirinya mencontohkan, ponpes yang mengalami masa vakum yang panjang menciptakan kegelisahan kolektif dari pihak terkait, termasuk tradisi pesantren. Karena menurutnya, para pedagang yang ada di sekitar pesantren, dan menggantungkan hidupnya pada belanja para santri mengakibatkan perekonomian di sekitar pesantren melemah.

Dari pengalaman tersebut, Gus Rozin meminta pemerintah untuk memprioritaskan belanja kesehatan. Dengan meningkatkatnya belanja kesehatan, pesantren bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait wabah Covid-19. Dikatakannya pengetahuan dan praktek protokol kesehatan di tiap pesantren berbeda-beda, untuk pemerintah harus turun melakukan sosialisasi.

Baca Juga: Tangsel Borong Juara Fahmil Quran MTQ Banten

“Tidak semua pesantren memiliki satgas untuk Covid-19, tidak semua juga bisa melaksanakan protokol kesehatan, tidak semua ponpes juga bisa melaksanakan semua hal itu karena terbatas biaya,” ucap Gus Rozin. Ia mengatakan, pihaknya kini mendorong pemerintah untuk memperlihatkan kebijakan yang konkrit bagi pesantren.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x