Network
KABAR BANTEN - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta kepada Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk mengajak milenial agar lebih dekat dengan agama, salah satunya dengan mengajak untuk mengaji. Hal itu dikarenakan keberadaan Ansor yang masih berada di usia Milenial akan lebih mudah untuk mengajak kalangan sebayanya.
"Ibu Atu (Ratu Tatu Chasanah menyebut dirinya) ingin mereka (GP Ansor Kabupaten Serang) berperan ditengah tengah masyarakat, terutama diseusianya, karena sekarang ini kan kita sudah punya persoalan dengan era globalisasi seperti ini, kita lihat kasus-kasus yang luar biasa yang harusnya tidak dilakukan anak-anak remaja," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui usai pelantikan GP Ansor Kabupaten Serang dan Launching Kitab Risalah El-Ansor, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurut dia, Ansor dapat mengajak generasi milenial untuk mengaji, sharing tentang agama. Tentunya jika diajak oleh orang sebayanya kaum milenial ini akan lebih mudah mengikuti, dibanding diajak oleh misalnya para alim ulama yang usianya terpaut jauh.
Baca Juga: Edukasi Kalangan Milenial, Mahasiswa Dorong Kampung Pancasila
"Anak-anak Ansor, pengurus Ansor kan punya ilmunya dari sisi agama, mereka tinggal masuk ke seusia mereka, dengan bahasa mereka Bu Atu sangat meyakini lebih mudah mengajak, bisa dilakukan secara pendekataan keagaamaan, karena kita harus menyiapkan anak-anak Kabupaten Serang yang nanti menerima estafet pembangunan kedepan," tuturnya.
Sementara, Ketua GP Ansor Kabupaten Serang, Muhamah Alviruzabadi mengatakan, anak muda sekarang kesulitan untuk berdiskusi dengan kyai, karena mungkin jarak umur yang mungkin terpaut jauh.
Baca Juga: Cegah Radikalisme di Generasi Milenial, Sosok Teladan Ampuh Kuatkan Wawasan Kebangsaan
"Makanya Ansor insya allah kita mengajak kepada para pemuda kita rawat budaya yang ada di Kabupaten Serang, kita rawat budaya ahlusunah waljamaah, setelah itu kita menjadi islam yang kafah dengan dzikir dan salawat yang sempurna," ujarnya.
Menurut dia, sebetulnya secara keislaman kaum milenial sudah cukup kuat. Hanya saja mungkin secara ritual atau kedekatan terhadap agama masih belum maksimal.
