Di Pilkada Tangsel, Benyamin Minta Semua Pihak Tolak Politik SARA

- 13 Agustus 2020, 16:13 WIB
ilustrasi pilkada serentak
ilustrasi pilkada serentak /


KABAR BANTEN - Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta semua pihak untuk menghindari politik suku agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Menurut Benyamin apapun alasannya Tangsel merupakan daerah multikultur, daerah ragam budaya, ragam suku dan agama. Tangsel juga merupakan daerah terbuka, siapa saja bisa datang untuk belanja, tamasya, bekerja atau tinggal di Tangsel.

"Jadi tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel, kampanye bernuansa SARA dan semacamnya itu justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama," ujar Benyamin, dalam keterangan pers yang diterima Kabar Banten, Rabu 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Tutup Kekurangan Anggaran, KPU Kabupaten Serang Restrukturisasi Rp 5,2 Miliar

Benyamin mengakui, pilihan boleh beda namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik, karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara," paparnya.

Untuk menghindari politik SARA, pemkot akan bekerjasama dengan forum komunikasi pimpinan daerah serta KPU dan Bawaslu untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.

Baca Juga: Pilkada Tangsel 2020, Pilar Saga Ichsan Dinilai Bisa Tarik Pemilih Milenial

"Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, ya masyarakat, juga Forkopimda, lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA" katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x