Melonjak 8-10 Kali Lipat, Tagihan Gas PGN Dikeluhkan

- 14 Agustus 2020, 05:43 WIB
Meter Gas PGN Ilustrasi
Meter Gas PGN Ilustrasi /

KABAR BANTEN - Sejumlah pelanggan jaringan gas rumah tangga PGN di Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu mengeluhkan kenaikan tarif penggunaan yang dinilai tidak wajar selama Juni-Juli 2020. Kenaikan pada periode tersebut tercatat mencapai delapan sampai 10 kali lipat dari tagihan normal, keluhan itu disampaikan ke pihak desa tersebut.

Sekretaris Desa Kramatwatu Ade Abdi mengatakan, pada Kamis 13 Agustus 2020 sore, pihaknya ada pertemuan dengan PGN terkait komplain tagihan penggunaan gas PGN dua bulan terakhir yang dinilai tidak wajar. Sebab, kenaikan tagihan tersebut mencapai 8 sampai 10 kali lipat dari hari biasa.

"Biasanya masyarakat bayar Rp25.000 sampai Rp30.000 (per bulan), sekarang menjadi Rp200.000. Artinya ada kenaikan luar biasa yang kemudian masyarakat komplain ke desa kenapa kemudian tarif gas bisa begitu besar," katanya kepada Kabar Banten, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga : 5.043 Warga Kabupaten Serang Nikmati Jaringan Gas Rumah Tangga

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran tim di desa termasuk dia selaku pengguna gas, ditemukan fakta di lapangan, bahwa bill tagihan yang disampaikan PGN kepada pelanggan itu jauh melebihi fakta di lapangan atau yang tercatat di meteran.

"Seperti kasus saya di tagihan Rp 157 kubik di meteran saat pertengahan bulan yang harusnya dihitung dari awal bulan atau bulan sebelumnya itu di angka 123 kubik. Artinya ada selisih yang cukup lebar antara tagihan dengan fakta meteran, sehingga tagihan membengkak jadi sepuluh kali lipat," ujarnya.

Menurut dia, kondisi tersebut dialami hampir oleh seluruh pengguna gas PGN. Tercatat ada sekitar 1.550 kepala keluarga (KK) yang sudah memakai gas PGN dan hampir setiap hari laporan ke desa terkait masalah tersebut.

Baca Juga : Bantuan Jaringan Gas Diminta Diperluas

Jika mereka (pihak PGN) sampaikan asumsi penggunaan rata-rata tiga bulan terakhir, ucap dia, jika pakai data itu tidak akan jauh. “Kenyataan di lapangan membengkak," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x