Cemasnya Orangtua di Kota Serang Melihat Kasus Covid-19 Naik Jelang KBM Tatap Muka

- 16 Agustus 2020, 14:00 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin saat meninjau pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau luar jaringan (luring) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang di SDN 02 Kota Serang, Jumat (14/8/2020).Simulasi tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada seluruh sekolah dalam pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru.
Wali Kota Serang Syafrudin saat meninjau pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau luar jaringan (luring) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang di SDN 02 Kota Serang, Jumat (14/8/2020).Simulasi tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada seluruh sekolah dalam pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru. /Hashemi Rafsanjani/
KABAR BANTEN - Kasus Covid-19 di Kota Serang naik signifikan menjelang dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dalam waktu dekat ini. Kondisi tersebut membuat sebagian orangtua siswa di ibu kota Provinsi Banten tersebut cemas dan kebingungan.
 
Seperti dikatakan seorang wali murid Nuraeni. Dirinya khawatir apabila Pemkot Serang membolehkan KBM secara tatap muka di sekolah. 
 
"Sebetulnya memang khawatir, karena yang kena Covid-19 di Kota Serang bertambah terus. Khawatir jadi klaster baru, seperti di berita di beberapa daerah," kata Nuraeni kepada Kabar Banten, Ahad 16 Agustus 2020.
 
 
Sebelumnya, dia termasuk yang mendukung Pemkot Serang untuk membuka kembali sekolah dan melaksanakan KBM secara tatap muka. 
 
"Karena kan anak-anak mulai bawel di rumah dan suka mengeluh kehabisan kuota dan jaringan. Tapi kalau seperti ini (kasus naik terus) kami juga dag dig dug, khawatir ada penularan juga nantinya," ujarnya.
 
Orang tua lainnya, Tanti pun merasa khawatir apabila tingkat sekolah dasar (SD) kembali melaksanakan sekolah secara tatap muka.
 
 
"Anak seumuran gini (SD) kan agak rentan tertular. Anak saya kelas 2 SD, kan terbilang masih kecil, risiko tertularnya cukup besar. Apalagi kan belum paham betul soal protokol kesehatan," ucapnya.
 
Dia meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali apabila sekolah tatap muka ini dilaksanakan. 
 
"Kalau melihat berita, memang kan ada daerah yang satu sekolah tertular. Nah itu saya juga takut kalau sampai di Kota Serang kena juga. Kayaknya pemerintah harus mempertimbangkan lagi soal ini," katanya.
 
 
Orangtua murid lainnya Mulia merasa bingung menentukan sikap soal belajar tatap muka saat kondisi pandemi Covid-19.
 
"Enggak tahu saya juga bingung. Kalau belajar di rumah terus anak-anak tidak maksimal. Saya tidak bisa setiap saat didampingi karena bekerja. Kalau belajar normal di sekolah malah jadinya takut juga," kata dia.
 
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungkas mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kembali pelaksanaan KBM tatap muka.
 
 
"Jadi tanggal 18 Agustus itu tidak dapat dipastikan, baru wacana saja. Simulasi kemarin itu akan kami evaluasi kembali," tuturnya.
 
Apabila kasus positif Covid-19 di Kota Serang terus meningkat seperti saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan koordinasi dan evaluasi, untuk menentukan apakah bisa dilakukan KBM tatap muka atau tidak. 
 
"Jadi jangan sampai sekolah dibuka malah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujarnya. ***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x