Waduh, Jumlah Janda di Tangsel Bertambah

- 18 Agustus 2020, 15:46 WIB
ilustrasi perceraian
ilustrasi perceraian /

KABAR BANTEN- Angka pereceraian di saat pandemi Covid-19 ternyata cukup tinggi. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), angka perceraian telah melonjak sebanyak 10 persen, selama virus berbahaya ini mewabah.

"Ada peningkatan, sekitar 10 persen. Kalau normal aja rata rata bisa mencapai 2.500 hingga 3000 pertahun jumlah kasus perceraian yang terjadi di Tangsel. Namun selama pandemi jumlah yang bercerai mengalami peningkatan diatas angka normal setiap tahunnya," tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tangsel, Abdul Rojak saat dikonfirmasi, Selasa 18 Agustus 2020.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Ratusan Orang Tertunda Jadi Duda dan Janda

Menurutnya, peningkatan angka perceraian tersebut mayoritas disebabkan oleh faktor ekonomi yang juga menurun akibat wabah COVID-19 ini. Rata-rata faktornya, yakni ekonomi, kedua ketahanan keluarga yang lemah, ketiga faktor agama lemah keimanan, lemah ketakwaan.

"Benteng keagamaannya yang lemah, jadi mudah menyerah. Dari tiga faktor itu, ya yang paling nampak kepermukaan faktor ekonomi. Karena ekonomi sulit gitu kan, akhirnya pasangan hidup banyak yang cerai," ungkapnya.

Terkait faktor itulah, diakui Abdul, membuat ketahanan sebuah rumah tangga dapat runtuh. "Kalau dari faktor rumah tangganya ya terjadi cekcok, terjadi silang pendapat yang tidak ada titik temunya. Akhirnya diselesaikan di pengadilan," imbuhnya.

Baca Juga: Akibat Pendemi Covid-19, Kasus Perceraian di Tangerang Meningkat

Peningkatan angka perceraian itu diketahui berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kemenag Tangsel. Sebelum diberikan rekomendasi, Kemenag Tangsel memberikan nasihat kepada pasangan agar tetap mempertahankan statusnya sebagai suami istri. Selebihnya, keputusan perceraian ditetapkan oleh pengadilan agama.

"Perceraian itu kan adanya di Pengadilan Agama. Kami hanya memberikan rekomendasi. Tapi ada juga pasangan langsung ke Pengadilan Agama tanpa melalui rekomendasi Kementerian Agama jadi sifatnya kita hanya pendampingan saja," pungkasnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x