Network
KABAR BANTEN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidik meminta kepada Pemda Cilegon dan Kemenag agar memperhatikan pendidikan non formal.
Dimana pendidikan non formal Kota Cilegon, khususnya pendidikan diniyah agar lebih baik, tertata, dan layak dipandang mata.
Saat ini, menurut wakil ketua DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidik, pendidikan non formal di Kota Cilegon, sangat jauh dari daerah lain dan harus diberi perhatian khusus.
“Saya mendorong kepada Pemda Cilegon dan Kemenag agar dapat memberikan perhatian khusus kepada pendidikan non formal seperti Pendidikan diniyah atau madrasah,” kata Hasbi Sidik, saat menghadiri agenda workshop Kurikulum Merdeka yang digelar oleh Igra, Rabu 5 Juli 2023.
Ia menuturkan, pembelajaran di Raudhatul Athfal sekarang harus dinamis dan penuh dengan inovasi, sebab dari spirit Kurikulum Merdeka salah satunya memberi kemerdekaan dan keluwesan madrasah dalam mengelola pembelajaran.
“Ciptakan ruang-ruang kreativitas bagi guru dan siswa madrasah agar seluruh potensinya berkembang optimal,” ujarnya.
Kurikulum madrasah, kata dia, mengemban dua amanat besar. Dimana pertama, membekali peserta didik dengan kompetensi, sikap dan keterampilan hidup agar bisa menghadapi tantangan di zamannya.
“Kedua, mewariskan karakter dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa agar peran generasi kelak tidak terlepas dari akar budaya, nilai agama, dan nilai luhur bangsa,” tuturnya.
Untuk menjalankan dua amanat besar tersebut,ujar Hasbi Sidik, maka kurikulum harus selalu dinamis, berkembang untuk menjawab tuntutan zaman.
