Dua Guru Calon Penerima Beasiswa S2 FMIPA ITB di Kabupaten Serang Mundur, 30 Lainnya Bersaing

- 7 Juli 2023, 10:35 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama Kepala Disdikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha Jaya saat memantau seleksi penerima beasiswa S2 FMIPA ITB di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis 6 Juli 2023.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama Kepala Disdikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha Jaya saat memantau seleksi penerima beasiswa S2 FMIPA ITB di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis 6 Juli 2023. /Dok. Diskominfosatik Kabupaten Serang


KABAR BANTEN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kabupaten Serang menyebut dari 32 pendaftar ada dua orang guru mengundurkan diri dari seleksi beasiswa S2 FMIPA Institut Teknologi Bandung atau ITB.

Kedua orang guru tersebut mundur karena memilih ikut program peningkatan keprofesian berkelanjutan atau PPG.

Oleh karena itu ada 30 orang guru SMP yang kemudian melanjutkan ikut seleksi beasiswa S2 FMIPA ITB.

Baca Juga: Hotel di Anyer Cinangka Kabupaten Serang Penuh Saat Lebaran, PHRI Ungkap Berkat Peran Pihak Ini

Mereka yang lolos seleksi akan mendapatkan kuliah gratis strata dua (S-2) sampai lulus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.

Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha Jaya mengatakan, di Kabupaten Serang SMP terdapat 92 sekolah negeri dan 107 sekolah swasta. Kesempatan ikut seleksi beasiswa di ITB diberikan pada semua sekolah.

"Kita berikan kesempatan pada mereka mendaftarkan guru gurunya. Maksudnya menyampaikan permohonan tetapi berdasarkan hasil seleksi kita hanya dapat 32 orang," ujarnya disela seleksi penerima beasiswa S2 FMIPA ITB di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis 6 Juli 2023.

Akan tetapi dari 32 orang tersebut ketika dilakukan tahapan seleksi berupa wawancara dan pembekalan yang sifatnya penguatan psikologis, dua diantaranya mengundurkan diri.

Sebab kedua guru itu mengikuti program lain yang berkaitan dengan peningkatan keprofesian berkelanjutan yaitu PPG.

"Kita juga tidak bisa memaksa karena itu hak mereka yang berkaitan dengan kesejahteraan. Jadi sekarang yang ikut seleksi lanjutnya ada 30 orang," ucapnya

Asep mengatakan, 30 orang tersebut mengikuti tahapan seleksi mulai dari pembekalan, interview dan lainnya yang berkaitan dengan penguatan motivasi psikologi.

Kemudian pada Kamis 6 Juli, dilakukan tes potensi akademik dan tes program studi.

"Berikutnya adalah tes kemampuan berbahasa. Itu berarti ada beberapa tahapan tes yang akan dilakukan dan diikuti mereka. Selanjutnya dari hasil tes kita akan melakukan scoring dan terakhir ada sidang pleno untuk menentukan lima terbaik dari sejumlah peserta yang sekareng mengikuti. Jadi lima itu akan mendapat kesempatan untuk ikut program pasca sarjana di ITB," katanya.

Ia mengatakan, karena angka 5 adalah ganjil, maka komposisinya bisa dua matematika bisa juga tiga IPA, atau sebaliknya.

"Kita akan komposisikan seperti itu saja. Karena ini harus dikomunikasikan dengan berbagai pihak berdasarkan penilaian yang diperoleh mereka," ucapnya.

Ia mengatakan, kedepan sangat dimungkinkan adanya penambahan program studi lain untuk dapat beasiswa. Seperti astronomi untuk guru IPS.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, kegiatan seleksi tersebut bagian dari kerjasama antara Pemkab dengan FMIPA ITB.

Kerjasama itu untuk meningkatkan indikator bidang pendidikan, salah satunya selain dari sisi siswa juga dari guru.

"Kami ingin meningkatkan kapasitas mereka kemampuan mereka. Kenapa matematika dan Fisika (IPA) dulu karena kami butuh ini, seperti kita tahu biasanya anak-anak takut dengan dua pelajaran ini, padahal ini kunci dari semua ilmu," ujarnya.

Ia mengatakan, apabila anak-anak tersebut jago dalam dua mata pelajaran tersebut, maka mata pelajaran lain akan lebih mudah.

"Jadi kita masuk dulu kesana dan saya berharap dari yang ikut seleksi diambil lima orang yang terbaik. Karena kita baru menyiapkan beasiswa untuk lima orang," ucapnya.

Baca Juga: Himpaudi Banten Ajak Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD

Setelah para guru tersebut mendapat beasiswa mereka bisa mengikuti pendidikan di ITB dan bisa menyampaikan ilmu kepada siswa siswi di Kabupaten Serang.

Anggaran yang disiapkan untuk beasiswa pendidikan senilai Rp1,2 miliar untuk lima orang.

"Karena kita backup semua sampai selesai," katanya.

Ia berharap kedepan kuota beasiswa bisa ditambah sebanyak mungkin.

Hanya saja dalam memberikannya harus mempertimbangkan kondis anggaran yang ada.

Sebab selain beasiswa MIPA ITB, masih ada beasiswa yang diberikan pada anak-anak Kabupaten Serang lain yang sedang kuliah di UI, kedokteran Untirta dan 350 guru PAUD.

"Beasiswa SD SMP supaya tidak putus sekolah itu masih berjalan. Jadi kita melihat anggaran yang ada. Kami inginnya lebih banyak lebih bagus," ucapnya.

Tatu mengatakan, dalam pendidikan di ITB pihaknya mengikuti semua ketentuan yang diberikan bagi mahasiswa S2.

Saat ini sistem pembelajaran hybrid yaitu online dan offline.

"Kita full untuk mekanisme perkuliahan mengikuti ITB. Kita tidak intervensi sama sekali. Dengan diberikan kesempatan seperti ini saja kami dari Pemda sudah luar biasa karena saya meyakini dari pak dekan dan jajaran ITB punya keinginan untuk kemajuan bangsa kita. Untuk memperbaiki SDM memang segala upaya dilakukan. Mereka harus selesai tepat waktu insyaAllah anak-anak S1 IPK bagus-bagus," katanya.

Dekan FMIPA ITB Prof Wahyu Srigutomo mengatakan, tes tersebut diselenggarakan untuk menyeleksi atau membuat daftar capaian dari seluruh peserta yang terbaik secara berurutan.

"Pertama tes potensi akademik, ini merupakan tes dimana kita ingin melihat kesiapan maupun juga adaptabilitas terhadap proses proses akademik yang berjalan. Kemudian juga lainnya tes yang terkait bidang guru, ada IPA dan matematika," ujarnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah