Bagi Faskes dan PMB, BKKBN Banten Sosialisasi Optimalisasi Rantai Pasok Alokon dan Pelayanan KB

- 25 Agustus 2020, 23:40 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Drs Aan Jumhana saat menyampaikan sambutan pada kegiatan sosialisasi Optimalisasi Rantai Pasok Alokon dan Peningkatan Pelayanan KB Pasca-Persalinan bagi fasilitas kesehatan (faskes) dan Praktek Mandiri Bidan (PMB), di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa 25 Agustus 2020.*
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Drs Aan Jumhana saat menyampaikan sambutan pada kegiatan sosialisasi Optimalisasi Rantai Pasok Alokon dan Peningkatan Pelayanan KB Pasca-Persalinan bagi fasilitas kesehatan (faskes) dan Praktek Mandiri Bidan (PMB), di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa 25 Agustus 2020.* /

KABAR BANTEN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Banten melakukan kegiatan sosialisasi Optimalisasi Rantai Pasok Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) dan Peningkatan Pelayanan KB Pasca-Persalinan bagi fasilitas kesehatan (faskes) dan Praktek Mandiri Bidan (PMB), di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa 25 Agustus 2020.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Banten Yani Purwasih, Perwakilan Dinkes Banten dan kabupaten/kKota, OPD KB Provinsi dan kabupaten/kota, perwakilan IBI kabupaten/kota, Praktek Mandiri Bidan (PMB), perwakilan rumah sakit, dan faskes swasta.    

Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Drs Aan Jumhana menyampaikan bahwa pihaknya bersama OPDKB kabupaten/kota di Banten terus berupaya memastikan keberlangsungan pengunaan alat kontrasepsi (alkon) dan pencegahan putus pakai untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD) di masa Pandemi Covid-19.

“Pelayanan KB bergerak, kunjungan ke PUS yang memerlukan kontrasepsi, mengoptimalkan peran PKB dan PLKB dan penggerakan mobil penerangan KB ke masyarakat untuk Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan Covid-19 serta mengoptimalkan kerjasama dengan Praktik Mandiri Bidan (PMB) untuk mendekatkan pelayanan KB pada masyarakat tetap dilakukan. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Aan mengatakan, berdasarkan rencana strategis (Renstra) Kedeputian KB-KR BKKBN 2020-2024, peningkatan mCPR, penurunan Unmeet need dan ASFR 15-19 tahun merupakan sasaran strategis yang harus dicapai dalam rangka meningkatkan kesertaan keluarga dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

“Salah satu sasaran kegiatan yang ingin dicapai dalam Renstra 2020-2024 adalah peningkatan pembinaan faskes dalam pelayanan KB,” ujar Aan.

Menurut dia, masih tingginya unmetneed di Provinsi Banten merupakan satu hal yang mendasari pentingnya pembinaan faskes dalam pelayanan KB.

“Salah satu yang perlu diperhatikan dalam peningkatan rantai pasok alokon adalah meningkatkan cakupan rantai pasok alokon dengan memperluas area rantai pasok melalui pendekatan terhadap faskes pemerintah dan faskes swasta serta jejaring faskes,” ujar Aan.

Intervensi tersebut, kata dia, diharapkan akan menurunkan stockout alokon di fasilitas kesehetan, meningkatkan kesertaan KB baru dan meningkatkan ketersedian alokon di faskes sehingga masyarakat mendapatkan akses terhadap alat dan obat kontrasepsi (Alokon) yang dibutuhkan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x