"Apalagi misalkan kita lihat 2024, ada 53 persen pemilih dari generasi milenial dan Z. Bahkan kalau kita lihat generasi Z yang early vooters pemilih pemula itu juga cukup signifikan jumlahnya. Sehingga kalau misalkan relawan bisa membangun kepercayaan kepada pemilih pemula terhadap capres yang dia dukung bukan tidak mungkin figur itu menjadi semakin kuat," tuturnya.
Menurut Leo, tiga variabel tersebut menjadi sangat mempengaruhi terhadap pemilihan presiden 2024 tanpa mengesampingkan partai yang mendukung.
Sebab apabila hanya melihat hitungan jumlah kursi di parlemen, sangat mudah menebak pemenang pemilu yakni Prabowo Subianto.
"Ketika Pemilu 2004 SBY menang bukan karena koalisinya, tapi karena ada figuritas, ekosistem partai yang sudah terinstitusional dan terlembagakan dengan baik. Kemudian faktor relawan yang bisa membangun kepercayaan terhadap pemilih pemula, pemilih baru itu mempengaruhi elektabilitas calon," ucapnya.
Leo Agustino mengatakan, bergabungnya PAN dan Golkar dengan koalisi Gerindra dan PKB merupakan hal wajar dalam konteks politik.