Tangani Kekeringan, Pemkab Serang Siapkan 10 Titik Sumur Bor

- 20 September 2023, 10:33 WIB
Pj Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna saat melepas 16 tangki air untuk membantu masyarakat kekeringan di halaman pendopo Bupati Serang, Selasa 19 September 2023.
Pj Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna saat melepas 16 tangki air untuk membantu masyarakat kekeringan di halaman pendopo Bupati Serang, Selasa 19 September 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang terus berupaya melakukan penanganan bencana kekeringan di wilayahnya.

Salah satunya Pemkab Serang telah merencanakan pembuatan sumur bor di sepuluh titik di Kabupaten Serang.

Pembuatan sumur bor di sepuluh titik di Kabupaten Serang tersebut dilakukan agar penanganan kekeringan tidak hanya mengirimkan air bersih namun juga mencarikan sumber air.

Baca Juga: Tiga Penyakit Ini Meningkat di Kabupaten Serang, Akibat Cuaca dan Kekeringan

Hal tersebut diungkapkan Pj Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna saat melepas 16 tangki air ke 15 kecamatan di Halaman Pendopo Bupati Serang, Selasa 19 September 2023.

Nanang Supriatna mengatakan, pihaknya menindaklanjuti SK bupati terkait bencana kekeringan yang sebelumnya sudah dirapatkan bersama stakeholder.

"Hari ini (kemarin) bupati sudah perintahkan agar dilaunching 16 tangki yang kita kerahkan pada desa dan kecamatan yang sudah masuk data kita," ujarnya kepada Kabar Banten usai melepas pengiriman tangki ke desa dan kecamatan di halaman Pendopo Bupati Serang, Selasa 19 September 2023.

Pengiriman air tersebut kata dia dilakukan bersama stakeholder mulai dari kodim, Polres, brimob hingga Provinsi Banten turut bergerak.

"Artinya bukan hanya Pemda, seluruh organisasi membantu disatukan di posko bencana di BPBD Kabupaten Serang. Mudah mudahan bisa membantu kondisi kekeringan di Utara yang akan kita mulai 14 hari kedepan dalam rangka dibantu dana TT yang kita punya," ucapnya.

Ia mengatakan selain memberi bantuan air bersih, pihaknya juga berencana membuat sepuluh sumur bor yang akan dibuat di beberapa titik kecamatan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dandim, Kapolres, Kasat Brimob untuk menentukan titik lainnya.

"Bantuan dari Pemkab Serang. Untuk titiknya berkoordinasi juga dengan Dandim, Kapolres, Kasat Brimob. Kalaksa juga sedang berupaya memohon kepada provinsi apabila ada bantuan untuk pembuatan sumur bor lainnya agar bisa diakses. Kalau lebih banyak (sumur Bor) kedepan bukan hanya kita kirim air tapi juga kita cari air disana," katanya.

Selain itu BMKG juga saat ini sudah menebar garam di angkasa untuk menjadikan hujan buatan. Dimana sudah ada beberapa titik yang kini terjadi hujan seperti di Pandeglang.

"Kalau di kita belum hujan. Mudah-mudahan tidak sampai akhir Oktober November sudah selesai dan hujan lagi normal kembali," ucapnya.

Nanang mengatakan pengiriman air bersih akan dilakukan selama masyarakat membutuhkan. Sebab dengan kondisi saat ini pemerintah sipil, maupun militer dan forkopimda harus ada bersama masyarakat.

"Ketika masyarakat membutuhkan kita harus dipastikan ada disitu sama sama dengan masyarakat. Sampai 14 hari kedepan kalau masih (kemarau) perpanjang. Jadi ketika dana TT selesai kita bantu dengan menghimpun PMI, organisasi masyarakat, NU dan perusahaan di kita yang datanya sudah ada di kalaksa," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengatakan, selama ini pengiriman air bersih memang sudah dilakukan dsn terkoordinasi.

Akan tetapi saat ini karena kondisi darurat bencana dilakukan oleh semua stakeholder termasuk forkopimda, maka manajemen disaster bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Penyelesaian Jalan Pakupatan–Palima Jalan Ditempat, DPUPR Provinsi Banten Hawatir Jadi Silpa Lagi

"Dari mana pun pengiriman air itu terdaftar di kami, termasuk pendistribusian kemana juga terarahkan oleh kami. Kalau kemarin belum terarah masing masing minta ke PMI," ucapnya.

Sementara untuk saat ini permintaan langsung ke pusat pengendali dan pengendali mengirimkan berita tersebut ke petugas yang akan mengirim. Sehingga pengiriman air bisa merata.

"Selama ini belum merata. InsyaAllah kit akan lakukan 14 hari kedepan kita lakukan langkah penanganan pemberian air bersih. Kalau penanganan kebakaran kami sudah standby karena kebakaran satu hari itu pasti terjadi dua sampai tiga kali dan itu sudah kami antisipasi maksimal," ucapnya.

Nana mengatakan pengiriman air bersih dilakukan ke beberapa kecamatan terdampak.

Saat ini kecamatan terdampak sudah bertambah seperti Pamarayan, Tunjung Teja dan Ciomas. Air yang dikirim hari ini berbeda beda kapasitas mobilnya.

"Banyak ada yang 20 ribu, 8 ribu liter, ada yang 3 ribu liter jadi setiap jam 5 sore kita rilis berapa ribu liter yang dikirim," katanya.

Kemudian selain itu pihaknya juga sedang menyiapkan sumur bor.

Saat ini sedang dianalisis titiknya bersama Perkim, wilayah mana saja yang rawan.

Sebab sumur bor pun ketika digali belum tentu ada airnya, sehingga harus dilakukan oleh ahlinya.

"Jadi memang titik tertentu harus ahli kita BPBD hanya menampung saja kebutuhan apa di masyarakat oh sumur bor kita akan usulkan ke provinsi, ke OPD terkait yang berkaitan dengan pembangunan sumur bor," ucapnya.

Selain itu dalam kondisi darurat provinsi juga membuat SK darurat.

Sehingga menjadi peluang bagi Kabupaten Serang untuk bisa terbantu pengiriman air bersihnya.

"Saya minta 20 tangki per hari pengiriman oleh Provinsi Banten, tapi peruntukannya kita yang mengatur. Sumur bor juga gitu, kebutuhan sumur bor dan lainya kita akan usulkan ke provinsi di Acc berapa termasuk ke BNPB dan lainnya. Dalam kondisi darurat apa pun kita lakukan," katanya.

Nana mengatakan selama tanggap darurat ada 10 unit armada yang stand by.

Pengiriman air bersih direncanakan dua kali sehari.

"Sehari kita punya rancangan 20 unit pengiriman namun bisa bertambah dengan bantuan lain," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah