Mengenal Rampak Bedug dari Banten: Sejarah, Busana dan Fungsinya

- 16 Oktober 2023, 14:50 WIB
Kesenian Rampak Bedug yang berasal dari Banten.
Kesenian Rampak Bedug yang berasal dari Banten. /Tangkap layar/Kemenparekraf

Kemudian antara tahun 1960-1970, Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif yang diiringi tabuhan Rampak Bedug. Dapat dikatakan, Rampak bedug yang berkembang saat ini adalah hasil kreasi Haji Ilen.

Selain Haji Ilen, ada tokoh lain yang ikut mengembangkan Rampak Bedug diantaranya Burhata, Juju, dan Rahmat. Maka mereka berempat dianggap sebagai tokoh kesenian Rampak Bedug di Banten.

Pada awalnya pemain Rampak Bedug hanya terdiri dari laki-laki. Tapi sekarang dimainkan juga oleh perempuan. Rampak Bedug dimainkan oleh sekitar 10 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.

Pemain laki-laki maupun perempuan bisa menjadi penabuh bedug sekaligus kendang, sedangkan pemain perempuan biasanya menjadi penari.

Busana Rampak Bedug

Busana yang dipakai oleh pemain Rampak Bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan.

Pemain laki-laki biasanya mengenakan pakaian model pesilat lengkap dengan sorban khas Banten dengan warna-warna beragam seperti hitam, putih, hijau, ungu, merah, dan lain-lain.

Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian khas tari-tari tradisional, tapi bercorak kemodernan dan relatif religius. Misalnya menggunakan rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan warna dasar kuning.

Kemudian di dalamnya mengenakan celana panjang warna merah jenis celana panjang pesilat. Di Luarnya mengenakan kain merah tanpa dijahit yang digunakan sebagai selendang.

Sementara bajunya tangan panjang yang dikeluarkan dan diikat dengan memakai ikat pinggang besar. Adapun rambutnya mengenakan sejenis sanggul bunga yang terbuat dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x