Network
KABAR BANTEN - Temu Karya Daerah (TKD) V Karang Taruna Kota Cilegon dengan agenda Pemilihan Ketua Karang Taruna Kota Cilegon, di salah satu hotel di Kota Cilegon, Selasa 15 September 2020, berakhir 'deadlock'.
Dalam TKD tersebut, Dua kandidat calon Ketua Karang Taruna Cilegon yakni Hasanudin (Ketua Karang Taruna Kecamatan Grogol) dan Mahdi Arj (Sekretaris Karang Taruna Cilegon) masing-masing mendapat dukungan sebanyak 5 suara. Sehingga pemilihan tersebut harus diulang.
Berdasarkan pantauan di lokasi, keadaan yang semula normal semakin memanas ketika pimpinan sidang melakukan sidang pleno ke-3 yang isinya melakukan pemilihan ulang secara voting karena hasil yang didapat kedua calon sama kuat yakni masing-masing 5 suara.
Ketika akan dilakukan pemilihan ulang, salah satu peserta TKD yang mempunyai hak suara yakni Ketua Karang Taruna Kecamatan Jombang tidak hadir saat pemilihan ulang. Hal tersebut membuat para panitia sibuk mencari dan memanggil peserta tersebut untuk segera hadir dan mengikuti pemilihan ulang.
Baca Juga : Lelang Sekda Kota Cilegon Sepi Pendaftar
Namun, setelah dicari dan ditunggu panitia selama kurang lebih 1 jam, Ketua Karang Taruna Kecamatan Jombang tersebut tidak tampak batang hidungnya dan membuat para peserta menunggu lama.
Kemudian, Ketua Karang Taruna Citangkil Mas Mulyana dan Ketua Karang Taruna Kecamatan Cilegon Aziz Ireng, mengusulkan pemilihan tersebut agar dibatalkan dan pimpinan sidang menyapakati, sehingga Karang Taruna Kota Cilegon diambil alih oleh Provinsi Banten.
Pimpinan Sidang, Rahmadi Ramidin membenarkan TKD V Karang Taruna Kota Cilegon berakhir 'deadlock'.
"Ya, pemilihan Ketua Karang Taruna Kota Cilegon berakhir deadlock, dan kepengurusan diambil alih sementara oleh pengurus Karang Taruna Provinsi Banten," katanya.***
